Trends Economic Issues zkumparan

Penjualan Properti Residensial Minus -43,19% di Triwulan I/2020

Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia mengindikasikan penjualan properti residensial pada triwulan I/2020 menurun signifikan. Berdasarkan survei, penjualan properti residensial mengalami kontraksi yang cukup dalam sebesar -43,19% (yoy), jauh lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh terbatas sebesar 1,19% (yoy).

“Penurunan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah, baik tipe rumah besar, menengah, dan kecil,” ujar Kepala Humas Bank Indonesia, Onny Widjarnako dalam rilisnya, Rabu (13/05/2020).

Suku bunga KPR yang masih cukup tinggi menjadi faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan penjualan properti masih terhambat. Meskipun rata-rata suku bunga KPR pada triwulan I/2020 sebesar 8,92%, turun dibandingkan 9,12% pada triwulan IV/2019. Faktor lain yang menjadi penghambat di antaranya kondisi darurat bencana akibat Covid-19, perizinan birokrasi, kenaikan harga bahan bangunan, dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR di perbankan.

Survei juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga properti residensial pada triwulan I/2020 melambat. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I/2020 sebesar 1,68% (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,77% (yoy) pada triwulan IV/2019 dan 2,06% (yoy) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perlambatan IHPR terutama terjadi pada rumah tipe menengah dan besar yang tercatat tumbuh masing-masing sebesar 1,36% (yoy) dan 0,86% (yoy), atau melambat dari 1,44% (yoy) dan 1,03% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan sejalan dengan melambatnya kenaikan biaya tempat tinggal yang dikeluarkan oleh rumah tangga pada triwulan I/2020. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan kemanan tempat tinggal.

Perlambatan ini diprakirakan akan berlanjut pada Triwulan II 2020 dengan tumbuh sebesar 1,56% (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,68% yoy pada triwulan I/2020.

Sementara itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa dana internal perusahaan masih memiliki porsi terbesar dalam komposisi sumber pembiayaan utama proyek perumahan. Hal tersebut tercermin dari penggunaan dana internal developer yang dominan hingga mencapai 61,63%.

Dari sisi pembiayaan, mayoritas konsumen masih mengandalkan pembiayaan perbankan dalam membeli properti residensial. Persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian properti residensial adalah sebesar 74,73%, lebih tinggi dibandingkan 71,88% pada periode sebelumnya. Sebanyak 17,15% konsumen melakukan pembelian rumah dengan tunai bertahap dan sisanya sebesar 8,06% dengan tunai.

Secara tahunan, pertumbuhan penyaluran KPR dan KPA juga mengalami perlambatan, dari 7,99% yoy menjadi 4,34% yoy. Sementara itu, pencarian Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 2,822 triliun atau tumbuh 5,94% yoy.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved