Trends Economic Issues zkumparan

Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 6% Tahun Ini

Standard Chartered memprediksi pada tahun 2021 dunia berpusat pada pemulihan ekonomi akibat pandemi. Bank juga memperkirakan pertumbuhan PDB global berada di kisaran 4,8% pada tahun 2021 dari kontraksi 3,8% pada tahun 2020. Walaupun perkiraan pertumbuhan 4,8% jauh di atas pertumbuhan rata-rata global selama 10 tahun terakhir (3,7%), pemulihan yang diharapkan tahun ini tidak sepenuhnya akan menutup kesenjangan yang diciptakan oleh krisis COVID-19.

Bank asing ini memperkirakan pertumbuhan global akan normal kembali menjadi 4,0% pada tahun 2022. Hal ini secara kasar sejalan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 3,7% dalam 10 tahun terakhir dan merupakan peningkatan dari 2019 (2,9%). Bank sentral di seluruh dunia kemungkinan besar akan mempertahankan sikap kebijakan yang akomodatif sampai pertumbuhan pulih secara lebih berkelanjutan. Bank memperkirakan pemulihan akan menguat pada paruh kedua 2021 seiring dengan peningkatan investasi.

Untuk Indonesia, Standard Chartered memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 6% di 2021 setelah mengalami kontraksi 1,7% di 2020, meskipun kenaikan penyebaran virus yang cukup tajam dan pengetatan pergerakan penduduk kembali saat ini memberikan tantangan pada pemulihan ekonomi. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 diprediksi di angka 5%.

Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 akan didukung oleh mobilitas yang lebih baik sejalan dengan vaksinasi, serta kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif.

“Secara keseluruhan kami melihat dampak ekonomi yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu sejalan dengan pembatasan yang lebih lunak, kondisi global yang lebih baik, dan membaiknya adaptasi masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan,” ujar Aldian.

Ia berharap pemulihan yang lebih berarti terjadi di semester kedua 2021 dan di tahun 2022 berkat vaksinasi yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan membantu sektor-sektor ekonomi yang terpuruk.

Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines, Standard Chartered Bank Indonesia, Andrew Chia mengatakan, pemulihan ekonomi global masih dalam kondisi yang belum sepenuhnya stabil.

“Di 2020 kami telah menyalurkan dana bantuan senilai Rp 7,1 miliar untuk bantuan darurat penanganan COVID khusus untuk Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia (LPEI), dan turut serta dalam penerbitan Sukuk Hijau di 2020 yang merupakan sukuk pertama Indonesia dengan tenor 50 tahun dan juga dalam penerbitan obligasi pemerintah US$ 4,2 miliar. Semua ini kami lakukan dalam upaya mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved