Marketing Trends zkumparan

Empat Kunci Sukses TIRA di Era Digital

Empat Kunci Sukses TIRA di Era Digital

Orangtua yang memiliki anak-anak balita pasti tahu Hafiz dan Hafizah Doll. Produk PT Tira Satria Niaga (TIRA), anak usaha dari PT Tiga Raksa Satria Tbk ini fenomenal di media sosial dan penjualan digital. Bagaimana tidak, sebulan bisa terjual 18 ribu boneka. Dalam gelaran webinar Majalah SWA dengan tema ‘Indonesia Digital Marketing Champion 2021’ belum lama ini terungkap empat kunci sukses TIRA ini.

Agung Mulyawan, GM Direct Selling PT Tira Satria Niaga mengungkapkan sejak awal didirikan, misi perusahaan adalah mencerdaskan anak Indonesia serta memiliki kecintaan yang tinggi pada bacaan. “Selain itu kami ingin mereka memiliki nilai-nilai yang baik dan pengetahuan yang baik,” ujarnya. Untuk itulah divisi Tiga Raksa Educational Product hadir.

Divisi ini dalam mengembangkan pemasarannya mengerahkan tim yang disebut EPC yang singkatan dari Educational Product Consultant. Di awal pengenbangan bisnis ini dilakukan dengan cara door to door, pameran di mal, seminar di hotel dan perkantoran.

Tahun 2013, perusahaan mengembangkan pemasaran dan penjualan secara digital. Baru dalam 3 tahun terakhir bukan saja buku yang dijual, tapi juga ada home living and personal care, sehingga divisi ini berubah menjadi SmartFamily. Di bawah divisi dengan nama baru ini misi divisi ini adalah membantu keluarga Indonesia membimbing anak-anaknya menjadi anak cerdas, spiritual dan nilainya bagus, serta kesehatan yang baik. Produk Hafiz dan Hafizah Doll yang terkenal itu dijual di bawah Tira Smart Family ini sejak 2014.

Di tengah pandemi, perubahan strategi pun dilakukan. Transformasi digital bukan hal baru bagi mereka, maka itu ketika pandemi semua harus makin didorong melalui digital, pihaknya tidak terlalu kaget. Karena sejak 2016, perusahaan sudah bertransformasi, yang sebelumnya berjualan door to door, shifting berjualan online. Bukan saja jualan, bahkan rekrutmen pun sudah melalui secara digital.

“Kami mengedukasi EPC untuk memasarkan produk secara online melalui personal media sosial mereka, namun tidak boleh menggunakan kanal e-commerce lain, harus menggunakan website kami untuk penjualan. Mereka memasarkannya dengan video-video yang sudah kami siapkan,” jelasnya.

Perusahaan memiliki website sendiri untuk memudahkan konsumen order, sehingga EPC tidak perlu ke kantor untuk mengambil produk yang diorder pelanggannya. EPC bisa membuat order di mana saja dan kapan saja, dengan langkah online ini, memudahkan mereka yang sebelumnya hanya bisa melayani order di jam kerja. Selama 5 tahun terakhir pertumbuhan penjualannya lebih dari 31% per tahun.

Digital akan memudahkan para EPC bisa mencapai target-targetnya yang bisa mendorong target penjualan perusahaan. Saat ini ada 6500 EPC yang terdaftar, di bawah mereka ada mitra-mitra penjualan juga. Jadi total dengan mitra kerja di bawah EPC total ada 110 ribu mitra konsultan edukasi.

Sejak Juli 2021 Tira Smart Family menghadirkan aplikasi khusus yang bisa dimaksimalkan oleh EPC untuk berjualan. Hingga saat ini sudah diunduh 7.000 EPC di seluruh Indonesia. “Kehadirkan aplikasi yang baru kami luncurkan juga merupakan upaya untuk mencapai target tersebut, dengan digital kami yakin akan lebih jauh menjangkau area pemasaran,” terngnya.

Saat ini pihaknya sudah menjangkau 494 kota dari 514 kota di seluruh Indonesia, jadi coverage-nya sudah mencapai 96.1%. Untuk bisa mencapai konsumen dengan cepat. Perusahaan membuka beberapa gudang-gudang yang potensial agar ongkos kirim tidak mahal dan cepat sampai konsumen.

Agung mengungkapkan ada 4 kunci sukses TIRA dalam membangun digital marketing: Digitalize O to O (omnichannel), Smart Product, Community (Strong EPC base community) dan Coverage Area Delivery. “Menggunakan artis atau endorser itu bagus, tapi kami meyakini dukungan konunitas justru lebih powerful, orang lebih percaya konunitasnya. Plus area layanan kami juga luas, bisa dengan mudah didapat produknya,” tandasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved