Etana dan UI Kerja Sama Riset dan Pengembangan Obat Berbasis Bioteknologi

PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) dan Universitas Indonesia (UI) bersinergi strategis dalam ‘Penelitian dan Pengembangan Obat Berbasis Bioteknologi’ yang diharapkan akan memberi kontribusi dalam kemajuan ekosistem industri kesehatan di Indonesia.

Melalui kerja sama ini, kedua pihak berkomitmen akan melakukan penelitian, pengembangan  sumber daya manusia, dan pengembangan obat berbasis bioteknologi, yang dapat diproduksi  dan dipasarkan dalam skala industri. Hal itu dilakukan guna mendukung program pemerintah di  bidang kesehatan, dan menciptakan ketahanan kesehatan nasional.

Nathan Tirtana, Direktur Utama PT Etana Biotechnologies Indonesia mengatakan baahwa Etana  sebagai salah satu perusahaan kesehatan akan terus melakukan penelitian dan pengembangan  produk, khsususnya obat-obatan yang berbasis bioteknologi. “Kami melihat kerja sama dengan  Universitas Indonesia ini merupakan sinergi yang baik antara industri dengan akademia dalam  mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang bioteknologi untuk  mengembangkan dan memproduksi produk biologi. Harapan kami sinergi ini dapat  menghasilkan obat berbasis bioteknologi yang dapat bermanfaat bagi industri kesehatan dalam  upaya meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” jelas Prof. Ari Kuncoro, SE., MA., Ph.D, Rektor Universitas Indonesia.

Prof. Ari mengungkapkan, kolaborasi UI dengan Etana merupakan langkah awal dalam membentuk kemitraan strategis dalam  mengembangkan sumber daya manusia di UI untuk menjadi lebih kompeten  di bidang kesehatan, khususnya bioteknologi. “Kami berharap hasil penelitian dan pengembangan  yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Selama ini, berbagai riset telah dilakukan di UI, terutama di masa pandemi Covid-19, guna  membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai masalah dan dampak akibat penyakit  tersebut.

Bioteknologi sudah berkembang sedemikian pesat, terutama di negara-negara maju. Teknologi  ini memungkinkan manusia memeroleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis  yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker. “Kami berharap, lewat kerja sama di bidang  bioteknologi modern bersama Etana, akan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi orang  banyak,” ujar Prof. Ari.

Perjanjian kerja sama tersebut telah ditandatangani oleh Drg. Nurtami Ph.D., Sp. OF(K) mewakili  UI, dan Direktur Utama Etana, Nathan Tirtana, di Jakarta pada 19 Juli 2021. Di dalam perjanjian  kerja sama ini mencakup beberapa hal, yaitu melakukan diskusi dan pertukaran informasi terkait  perkembangan bioteknologi di bidang pengobatan; kolaborasi penelitian, pengembangan  sumber daya manusia dan pengembangan obat berbasis Bioteknologi dengan memanfaatkan  sumber daya yang dimiliki oleh kedua pihak termasuk pada pelaksanaan uji klinik dan pelatihan;  mengupayakan hasil penelitian dan pengembangan agar dapat dikembangkan dan diproduksi  dalam skala industri dan memasarkannya, termasuk pengembangan produk baru; dan  memberikan kesempatan kepada karyawan Etana untuk dapat mengikuti program pendidikan  yang diselenggarakan oleh pihak UI.

Bioteknologi telah berkembang sejak lama di Indonesia, seperti pada pembuatan tempe dan  oncom, namun bioteknologi modern baru berkembang ketika Menteri Pendidikan dan  Kebudayaan mengizinkan munculnya program Bioteknologi (1985) di beberapa perguruan tinggi. 

Tujuan pemerintah dalam program ini adalah untuk meningkatkan penelitian di bidang bioteknologi dan memperluas jaringan bioteknologi di tingkat nasional maupun internasional,  untuk kesejahteraan manusia.

Etana didirkan sejak tahun 2015 dan merupakan perusahaan  bioteknologi di Indonesia yang fokus pada produksi dan pemasaran obat biologi di bidang onkologi untuk  pasar Asia Tenggara. Etana saat ini memasarkan EPO (Erythropoietin) di Indonesia untuk pengobatan  anemia pada pasien penyakit ginjal kronis. Etana memiliki fasilitas produksi bioteknologi yang telah  memenuhi standar internasional dan BPOM. Fasilitas produksi Etana memiliki kemampuan untuk  memproduksi biosimilar/biology sterile solutions dengan pengemasan injeksi PFS.

www.swa.co.id