Management Trends

Farmaklik Sabet Penghargaan dari UI

Farmaklik Sabet Penghargaan dari UI

Farmaklik Grup, platform jual beli online produk kesehatan menyabet juara umum dan penilaian tertinggi dari proses penjurian Pitchdeck Business Presentation Due Diligence UI Investment and Startup Forum 2022.

Sebelumnya, Farmaklik melalui proses seleksi dan inkubasi yang ketat. Penghargaan tersebut dinilai dari soliditas pendiri, diferensiasi produk dalam bidang teknologi dan besarnya ekosistem yang terbentuk, originalitas inovasi, legalitas struktur, serta dampak yang luas kepada masyarakat. Dewan juri yang terlibat adalah mayoritas berasal dari masyarakat profesi independen, pasar modal, strategic consulting serta lawyer capital market diketuai Heru Handayanto, Komisaris PT Bursa efek Indonesia, merangkap Direktur Mandiri Sekuritas.

Presiden Direktur Farmaklik, apt. Ridho M. Sakti, S. Farm mengatakan hadirnya Farmaklik merupakan jawaban atas kegelisahannya ketika melihat rekan-rekan alumni lulusan farmasi mendapatkan permasalahan dalam pengelolaan apotek di era digital. Sehingga, inti dari Farmaklik adalah menghubungkan 15.000 rantai apotek berbasis UMKM di seluruh Indonesia berbasis teknologi digital mulai dari sistem pengelolaan apotek, rantai distribusi, inkubasi dan permodalan dalam satu aplikasi.

Ridho juga menambahkan bahwa ke depannya Farmaklik bergerak untuk membangun dan berkolaborasi untuk mewujudkan apotek pendidikan bekerjasama dengan universitas salah satunya Apotek bekerjasama dengan Farmasi UI yang diberi nama Pharmacare UI. Ridho berharap dapat berkolaborasi membangun telefarmasi dan telemedisin berbasis faskes kesehatan unggulan di Indonesia, agar menjadi satu super apps telemedicine dengan model business to consumer (B2C) untuk memberi nilai tambah. “Farmaklik dalam mengelola grup usahanya akan berbasiskan kepada governance dan sustainability bagi para pemangku kepentingan, “ujar Ridho.

Dalam acara talkshow UI Investment and Start Up Forum Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., program inkubasi startup ini diharapkan bisa menjadi pionir untuk mendorong pembangunan industri kesehatan yang berbasis teknologi. Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam pidato pembukaan. Menurutnya, program inkubasi yang menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan platform kesehatan nasional yang saling terintegrasi. “Ke depan, kami ingin mengembangkan platform berbasis artificial intelligent dan maching learning agar diagnostik dan penanganan penyakit bisa berkembang jaug lebih baik,” papar Budi.

Adapun beberapa investor dan mentor yang bekerja sama dalam program UI Investment and Start up pada kuartal pertama terdiri dari Daewoong Pharmaceutical Korea, VC New York, Kejora Ventura, BRI Ventures, UMG Idealab, RSUI, Saratoga, Digital Sehat Indonesia dan lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved