Corporate Action Capital Market & Investment Trends

Fasilitasi IPO Harita Nickel, Citi Optimistis Pasar Saham Semakin Menarik

Citi ditunjuk sebagai salah satu Koordinator Global untuk penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) perusahaan nikel Indonesia, PT Trimegah Bangun Persada, Tbk yang juga dikenal sebagai Harita Nickel.

Emiten pertambangan ini menjual 12,67% kepemilikan sahamnya dengan harga IPO Rp1.250 per lembar saham dan telah berhasil menghimpun dana sebesar US$ 650 juta. Transaksi ini adalah IPO terbesar di Asia pada 2023 (year-to-date), serta IPO terbesar di industri logam dan pertambangan di Asia sejak Maret 2011.

Jumlah perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia meningkat signifikan. Sepanjang kuartal 1-2023, 28 perusahaan di Indonesia tercatat telah melakukan IPO, atau tumbuh 133% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Nilai total IPO juga tercatat meningkat hampir 300% dibandingkan kuartal 1-2022. Kebanyakan dari perusahaan ini bergerak di bidang teknologi dan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor ini sedang tumbuh dan memiliki potensi yang besar di masa mendatang.

Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia menyebut, peningkatan volumen dan total nilai IPO di Indonesia pada Q1 2023 menunjukkan bahwa pasar saham negara ini semakin menarik bagi investor. Karenanya, kata dia, Citi tetap berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif dan tenaga ahli yang mampu membantu klien dalam menciptakan tujuan strategis mereka.

“Harita Nickel memiliki peranan penting untuk memanfaatkan permintaan nikel yang terus meningkat di pasar global dan kami bangga telah mendukung klien kami dalam transaksi penting ini,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima SWA Online, Kamis (13/04/2023).

Presiden Direktur Harita Nickel, Roy A. Arfandy mengatakan, IPO saham perseroan mendapatkan respon positf dari pasar. Selama masa periode penawaran umum dari tanggal 5-10 April 2023, saham NCKL mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sehingga sesuai dengan ketentuan pelaksanaan distribusi saham melalui platform e-IPO porsi alokasi pooling yang dipersyaratkan adalah sebesar 5%.

Adanya kelebihan permintaan ini menurut Roy merupakan wujud nyata kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri pengolahan nikel yang dikelola oleh perseroan. “Animo partisipasi investor publik tidak hanya berasal dari investor dalam negeri, tetapi juga dari investor kelembagaan luar negeri,” katanya.

Julius Soesantio, Presiden Direktur PT Citigroup Sekuritas Indonesia mengatakan, minat IPO yang terus meningkat menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi salah satu pasar IPO terbesar di Asia Tenggara.

Belum lagi Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung perkembangan pasar saham di tanah air, seperti mengeluarkan peraturan untuk menyederhanakan proses IPO bagi perusahaan yang ingin melakukan IPO.

“Citi Indonesia terus mendukung pertumbuhan serta peningkatan pembiayaan dan permodalan klien melalui berbagai solusi yang ditawarkan oleh lini bisnis Institutional Client Group (ICG), saat mereka menavigasi volatilitas lingkungan ekonomi makro dan bersaing dengan beragam tantangan di pasar,” ucap Julius.

Di Indonesia, Citi telah memimpin beberapa transaksi IPO di sejumlah industri seperti pertambangan, energi hingga kesehatan. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya; PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA).

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved