Management Trends zkumparan

Fokus Kembangkan Pasar Global, Bio Farma Perkuat Kolaborasi

Fokus Kembangkan Pasar Global, Bio Farma Perkuat Kolaborasi
Direktur Transformasi dan Digital PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi. (Foto: Wisnu/SWA)

Induk Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) memanfaatkan momentum KTT G20 untuk mewujudkan transformasi kesehatan melalui peningkatan kerja sama dan kolaborasi internasional.

Direktur Transformasi dan Digital PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi menyampaikan, perseroan telah mengalami tiga tahapan di bidang kesehatan yakni fase sebelum pandemi (Pre-Covid), fase pandemi, dan fase setelah pandemi (Post Covid).

Perusahaan yang berdiri sejak 1890 tersebut telah berhasil menorehkan berbagai pencapaian (milestone) penting bagi Indonesia di bidang farmasi, baik dari segi produk maupun layanannya. Bio Farma telah memproduksi lebih dari 10 ribu jenis obat, vaksin, maupun alat-alat kesehatan. BUMN farmasi ini merupakan produsen vaksin nomor 5 terbesar di dunia, dan mampu memproduksi hingga 3 miliar dosis vaksin setiap tahunnya.

“Khusus untuk vaksin polio, kami sudah mendistribusikan ke 150 negara. Jadi 70% pangsa pasar vaksin polio di-cover oleh Bio Farma. Ini achievement yang kami lakukan sebelum pandemi,” ujarnya dalam acara ‘Ngopi BUMN’ di Jakarta, Selasa (08/11/2022).

Namun, ketika memasuki fase pandemi, kata Ayubi, pihaknya menyadari bahwa Indonesia masih memiliki banyak tantangan di bidang kesehatan, terutama terkait bahan baku obat di mana 85-90% masih impor. Di sisi lain, tidak terkoneksinya layanan kesehatan juga menjadi tantangan yang dihadapi Indonesia.

Menurut Ayubi, pada fase pandemi inilah berbagai peneliti dan perusahaan farmasi di seluruh dunia saling terbuka untuk segera berkolaborasi menciptakan vaksin Covid-19 dan berbagai penanganannya.

Di sisi lain, perseroan juga melihat terjadi akselerasi transformasi di bidang layanan kesehatan. Contohnya bagaimana Indonesia Healthcare Corporation (IHC) mengembangkan rumah sakit portable untuk bisa menampung pasien-pasien Covid-19.

“Meski pandemi dampak negatifnya luar biasa. Namun kami melihat ada tren yang harus kita apresiasi, yaitu global collaboration. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Perusahaan-perusahaan yang dulunya saling berkompetisi di pasar, tiba-tiba saling berkolaborasi. Bahkan global research institute yang sebelumnya sangat ketat menjaga datanya, saat pandemi mulai di-share ke orang lain. Karena dengan seperti itulah kita bisa pulih dari pandemi dengan lebih cepat,” jelas dia.

Berkat kolaborasi tersebut, vaksin Covid-19 menjadi vaksin tercepat yang dapat diproduksi oleh manusia. Ayubi menyebut, untuk vaksin ebola saja peneliti membutuhkan waktu hingga 5 tahun, dan butuh waktu 70 tahun untuk mengembangkan vaksin polio.

“Itu bukan karena lebih mudah tetapi global collaboration, keterbukaan dan sharing data sehingga bisa recover dari pandemi jauh lebih cepat. Di saat yang bersamaan, pandemi membuat orang lebih kreatif dan transformatif, digitalisasi pun tumbuh luar biasa,” tegas Ayubi.

Kerja sama dan kolaborasi global yang terjalin selama pandemi ini diharapkan dapat terus berlanjut di fase Post-Covid yang bertepatan dengan KTT G20. Ayubi menyebut, Bio Farma harus memanfaatkan momen ini untuk meneruskan kerja sama yang sudah terjalin sebelumnya di masa pandemi sehingga Indonesia bisa menyiapkan sistem kesehatan yang lebih baik guna mengantisipasi potensi pandemi selanjutnya.

“Kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 sehingga kita manfaatkan momen ini agar kolaborasi international yang dilakukan selama pandemi dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” harapnya.

Ayubi mengatakan, Bio Farma telah melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan empat Perusahaan Healthcare tingkat global pada kegiatan G20 State-owned-Enterprise (SoE) International Conference & Expo 2022 yang diselenggarakan pada 17 – 18 Oktober 2022, di Nusa Dua Bali.

Penandatanganan tersebut antara lain; Bio Farma dengan Suzhou Ronnsi Pharma Co., Ltd (Ronsi), terkait pengembangan Supply Agreement Active Pharmaceutical Ingredients (API) untuk produk Enoxaparin dari Ronsi, yang akan diformulasi di Bio Farma, dimana produk ini ditargetkan dijual untuk pasar ekspor. Penandatanganan kedua antara Bio Farma dengan ConnectedLife Health Singapore, berupa kerja sama komersialisasi layanan preventif care di Indonesia.

Penandatanganan MoU ketiga antara Bio Farma dengan Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, yang berkaitan dengan pengembangan layanan preventive care system untuk memonitor kesehatan dan aktivitas fisik peserta Mandiri Inhealth menggunakan layanan Medwelldan layanan Homecare yang akan terhubung dengan seluruh platform kesehatan digital milik Bio Farma.

Selain itu, PT Kimia Farma Tbk sebagai member Holding BUMN Farmasi, Tbk juga meneken MoU dengan Pantai Premier Pathology Sdn Bhd untuk kerja sama pendampingan dan dukungan pengetahuan teknis untuk pengembangan layanan laboratorium.

Sebagai tambahan, pada akhir September 2022 yang lalu, Bio Farma baru saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma untuk produk bloodproduct Recombinant Factor VIII, sehingga kedepannya Bio Farma dapat menguasai teknologi untuk penanganan haemophilia atau pembekuan darah.

Perusahaan ini juga telah mengembangkan vaksin Covid-19 yang bernama IndoVac. Vaksin hasil kerja sama dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat ini telah dikembangkan oleh Bio Farma sejak November 2021 dan resmi diluncurkan pada pertengahan Oktober lalu.

Bio Farma akan memproduksinya dengan kapasitas kurang lebih 20 juta pada tahun pertama, dan ditargetkan meningkat hingga mencapai 120 juta dosis pada tahun 2023. Keberadaan vaksin IndoVac dinilai sangat penting oleh Bio Farma untuk mewujudkan kemandirian di sektor kesehatan, salah satunya dengan memproduksi sendiri vaksin Covid-19.

“Jadi tidak hanya untuk kebutuhan Indonesia tapi juga untuk global supply, seperti yang kami lakukan pada saat membuat vaksin polio. Kami telah mengekspor vaksin polio ke 150 negara, dan rencananya vaksin covid pun akan diekspor juga ke negara lain,” tutur dia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved