Technology Trends

Fortinet Tawarkan Ini untuk Atasi Tantangan dalam Implementasi Konsep Industri 4.0

Fortinet Tawarkan Ini untuk Atasi Tantangan dalam Implementasi Konsep Industri 4.0

Pemantauan infrastruktur penting sangat penting untuk sektor-sektor industri yang padat aset. Sementara ketahanan adalah fungsi penting untuk infrastruktur industri baikyang baru maupun yang sudah ada. Terdapat tiga masalah yang dihadapi pelaku industri di Indonesia terkait keamanan siber.

Menurut Edwin Lim, Country Director Fortinet untuk Indonesia, tantangan dalam implementasi konsep Industri 4.0 harus diatasi karena saat ini industri-industri di Indonesia sudah mulai menerapkan lebih banyak lagi teknologi digital dalam operasionalnya.

“Pertama adalah adanya Internet of Things (IoT) dan Industrial Internet of Things (IIoT) dalam peralatan produksi pabrik mengakibatkan meningkatnya jumlah serangan siber dan jangkauan targetnya. Titik kerentanan akan bertambah signifikan di mana pengguna yang tidak berwewang dapat mengakses sistem dan mengestrak data. Karena itulah organisasi bisnis perlu menerapkan keamanan zero trust agar bisa membatasi akses ke peralatan dan melindungi sumber data penting organisasi,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta.

Tantangan kedua adalah meningkatnya adopsi komputasi awan(cloud) yang bisa berakibat pada kesalahan konfigurasi sehingga membahayakan keamanan. Kegagalan untuk mengurangi kesalahan konfigurasi memungkinkan penyerang untukmenembus sistem teknologi informasi (TI) dan bergerak secara lateral ke dalam sistek teknologi operasional (OT).

“Tantangan lainnya adalah melindungi sistem warisan yang terbatas dalam kemampuannya melindungi teknologi operasional secara memadai. Perusahaan dan pelaku industri membutuhkan solusi yang memungkinkan cakupan keamanadan segmentasi jaringan yang efektif,” imbuhnya.

Dari sisi lanskap keamanan siber, menurut Edwin, Indonesia sejajar dengan negara-negara lainnya di Asia Tenggara di mana lembaga publik, sektor swasta dan infrastruktur terus menerus menjadi target.

Sebagai negara berkembang, kemampuan Indonesia untuk memperkuat statusnya sebagai pusat manufaktur dalam menghadapi Industri 4.0 bergantung pada peningkatan ruang sibernya, dan juga bergantung bagaimana kita bisa menciptakan ekosistem yang dapat dengan aman mengandalkan IoT dan melindungi organisasi melakukan perluasan jaringan.

Dalam hal tata kelola, otoritas Indonesia telah membuat langkah besar dalam mengatasi masalah keamanan siber sejak beberapatahun terakhir, tetapi ada kebutuhan mendesak untukmenggambarkan tanggung jawab lintas kementerian dan mengatasi kesenjangan kebijakan seperti merampingkan peraturan untuk mengatasi ancaman siber militer dan non-militer.

“Fortinet membantu upaya pemerintah Indonesia untukmencapai kesadaran keamanan siber dengan mengadakan acara edukasi bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Inisiatif-inisiatif terbaru ini diadakan awal tahun ini, yang berfokus pada pembentukan ekosistem bisnis yang aman yang sejalan dengan tujuan Making Indonesia 4.0,” terang Edwin.

Dia menjelaskan dengan meningkatnya perhatian terhadap kepatuhan, kerja sama ini juga berfokus pada bagaimana perusahaan Indonesia dapat mengamankan jaringan mereka dan mematuhi peraturannasional tanpa mengorbankan efisiensi. Fortinet telah menemukan bahwa pelaporan kepatuhan otomatis meningkatkanpostur keamanan melalui pendekatan secara real time.

“Kami juga mewujudkan tujuan Industri 4.0 Indonesia melalui kemitraan dengan para pelaku industri. Salah satu inisiatif tersebut adalah dengan sektor minuman, produk tembakau dan minuman di Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved