Management Trends zkumparan

Gaet Investor Korsel, NTB Bangun Industri Galangan Kapal Terbesar di Dunia

Gaet Investor Korsel, NTB Bangun Industri Galangan Kapal Terbesar di Dunia

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan PT Diamar Mitra Kayangan (DMK) dan Grup Sungdong dalam pembangunan Global Hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menjelaksan, Global Hub Bandar Kayangan akan membangun galangan kapal tersbesar di dunia dengan kawasan bisnis lain yang teringerasi. Selat Lombok adalah lokasi yang strategis, yaitu berada di ALKI 2 (Alur Laut Kepulauan Indonesia) yang bahkan lebih strategis dari Selat Malaka. Sayangnya belum ada pelabuhan internasional yang bisa mendukung trasnportasi laut di daerah Selat Lombok.

Saat ini sekitar 90% ekspor impor harus melalui Sigapura, karena kapal yang dimiliki Indonesia terlalu kecil jadi tidak efisien untuk perjalanan jarak jauh. Selain itu, hampir seluruh pelabuhan di Indonesia dangkal sehingga tidak mampu melayani kapal panmax yang memiliki panjang 300 – 500 meter. Dengan adanya Global Hub Bandar Kayangan ini maka Lombok akan menjadi poros maritim baru bagi dunia.

Zulkieflimansyah menambahkan,Global Hub Kayangan akan menjadi kawasan industri yang modern. “Pada proyek tersebut, akan dibangun kawasan industri galangan kapal terbesar di dunia dengan luas lebih dari 1.000 hektare, pelabuhan internasional untuk kapal ukuran panamax (extra large), kilang minyak dengan kapasitas 50.000 barel/hari, pengolahan minyak, pembangunan pembangkit listrik hingga 900 MW,” ujarnya (4/8/2019).

Sementara itu, Direktur Utama PT DMK, Soni Diamar mengungkapkan, proyek ini legal dan sudah mulai dilaksanan. “Kami sudah mendapatkan izin lokasi dari kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) untuk areal seluas 7.000 hektar dan didukung oleh PP No. 13 tahun 2017 yang menetatapkan Bandar Kayangan sebagai Kawasan Andalan Nasional. Rencana pembangunan mega proyek Global Hub masih sedang dalam tahap pembebasan lahan,” ujarnya. Pihaknya mengaku telah memiliki kawasan dengan luas 7.000 hektare dan akan dibebaskan secara bertahap selama minimal 5 tahun. Pembebasan lahan telah dan akan dilakukan dengan perkiraan antara 1.500 hektare sampai 2.000 hektare per tahun. Proses pembebasan lahan masyarakat sekitar 1.500 hektar sudah dimulai pada akhir April 2019 lalu.

Soni menjelaskan tahap awal dari proyek ini adalah pembangunan infrastuktur. “Setelah pembebasan lahan tahun ini selesai, maka kami akan memulai penyediaan infrastruktur jalan, air, listrik dan akses menuju pelabuhan. Pembebasan lahan dan pembangunan Global Hub Bandar Kayangan akan memakan waktu antara 4 sampai 5 tahu, ” jelas dia.Associate Director for Business Development and Investment PT Diamar Mitra Kayangan, Victor Adiguna mengatakan, kemitraan ini bertujuan untuk membangun industri kapal tercanggih dan terbesar di dunia. Sungdong bersedia memberikan investasi US$1 milira atau sekitar Rp14 triliun. Tidak hanya investasi berupa uang, Sungdong pun akan memindahkan teknologinya menjadi milik bangsa Indonesia.

“Kami akan melakukan seleksi pada 300 orang terbaik untuk mengikuti pelatihan di Korea Selatan selama beberapa tahun lalu kembali ke Indonesia untuk mengelola proyek ini, rencananya proyek ini akan menyerap hingga 300 ribu tenaga kerja,” kata Victor menegaskan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved