Management Trends

GAPMMI Tegaskan Video Nata de Coco Mengandung Plastik Itu Hoax

GAPMMI sayangkan video hoax terkait makanan nata de coco mengandung plastik

Di media sosial beberapa waktu lalu, banyak tersebar video hoax terkait bahwa makanan nata de coco mengandung plastik.

“Kami dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), memberitahukan bahwa isi dari video tersebut adalah tidak benar dan mengandung informasi yang salah,” jelas Susanti, Ketua Regulasi dan Teknis Pangan GAPMMI dalam siaran pers di Jakarta (17/12/2019) menegaskan.

GAPMMI sangat menyayangkan bahwa video ini dibuat maupun diunggah oleh berbagai kalangan masyarakat, baik dari kalangan bawah hingga atas, baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai macam latar belakang profesi. Dan juga disebarluaskan oleh berbagai kalangan. “Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukannya edukasi yang baik bagi masyarakat,” ungkap Susanti.

Sesuai visi GAPMMI yang memperjuangkan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi industri makanan dan minuman melalui pengadaan produk pangan yang aman bagimasyarakat, GAPMMI menyelenggarakan diskusi media ini yang bertujuan untuk mengklarifikasi video hoax yang tersebar sekaligus memberikan edukasi tentang nata de coco.

Terkait dengan hal tersebut GAPMMI perlu menyampaikan akan hal berikut: GAPMMI mengapresiasi BPOM RI dan Kemenkominfo RI karena cepat tanggap dalam mengklarifikasi terkait video HOAX kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar itu tidak benar. BPOM RI sebelumnya telah melakukan klarifikasi video nata de coco mengandung plastik melalui siaran pers pada tanggal 7 Desember 20191) dan Kementerian Kominfo juga telah menyatakan sebagai disinformasi pada 24 November 2019.

GAPMMI merasa perlu diperkuat edukasi ke masyarakat, dan mengajak masyarakat Indonesia lebih dewasa. Gapmmi menghimbau apabila menerima informasi yang meragukan, agar menghubungi pihak yang berwenang sebelum beropini dan mengunggah ke media sosial.

“Pemerintah perlu lebih tegas menindak bagi pembuat konten dan menyebarkan video hhoax karena mereseahkan dan menggangu masyarakat Indonesia,” kata Susanti.

Dalam diskusi itu juga hadir Ema Setyawati S.Si, Apt.ME, Direktur Pengawasan Pangan Olahan Resiko Rendah dan Sedang BPOM RI; dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK Ahli Gizi yang saat ini sedang bertugas di RSU Tangerang Selatan; Dr Ing Azis Boing Sitanggang, STP, MSc yang merupakan Ahli Teknologi Pangan dari IPB. Ketiga narasumber memberikan klarifikasi sekaligus edukasi, yang diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat Indonesia.

Dikutip dari Lipi.go.id, Puslit Bioteknologi-LIPI turut menjelaskan bahwa nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan mikroba Acetobacter xylinum yang dibuat dari air kelapa dan dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Sehingga bisa menjadi salah satu alternatif pangan sumber serat (dietary fiber)

“Akhirnya, GAPMMI juga mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, tidak mudah terpengaruh isu yang beredar di media sosial,” ucap Susanti.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved