Marketing Trends zkumparan

Garap Segmen Menengah Bawah, Sequis Siapkan Agen Milenial

Garap Segmen Menengah Bawah, Sequis Siapkan Agen Milenial
President Director & CEO PT Asuransi Jiwa Sequis Life, Tatang Widjaja (tengah) saat peluncuran produk Sequis Q Infinite MedCare.

Presiden Direktur & CEO PT Asuransi Jiwa Sequis Life, Tatang Widjaja, mengatakan, selama ini Sequis Life telah menjadi pemimpin pasar di segmen asuransi jiwa dan kesehatan untuk kelas menengah atas.

Namun, menurut Tatang, ternyata masih ada peluang besar yang bisa digarap di segmen kelas menengah bawah. Untuk menggarap segmen ini maka dibutuhkan people, plan and process (3P) yang khusus. “Selama ini 3P yang kami miliki adalah yang untuk menggarap pasar menengah atas, oleh karena itu kami perlu membangun yang baru sesuai target pasar,” jelas Tatang.

Untuk menggarap segmen menengah bawah ini, Sequis nantinya akan menyiapkan millenial agency atau agen milenial. “Mengapa agen milenial, karena mereka prinsip kerjanya praktis, cepat, mudah dan efisien, maka ini akan bisa mendukung kebutuhan kelas menengah bawah yang butuhnya produk asuransi yang preminya murah, prosesnya mudah dan clear dan benefit menarik,” ujarnya. Produknya sendiri rencananya akan dirilis bulan Juli nanti.

Para agen milenial nantinya juga akan dibekali dengan aplikasi baru yang bisa diakses secara mobile melalui smartphone, dengan fitur yang memudahkan proses kerja agen saat melayani nasabahnya. Merambah digital, Sequis juga bermitra dengan Plug and Play pada Februari 2019. Melalui kemitraan dengan Plug and Play, Sequis dapat memilih dan menjalin kerja sama dengan perusahaan startup terbaik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

“Berkolaborasi dengan banyak perusahaan startup akan membantu Sequis dapat menjaring ide kreatif dan merealisasikan perspektif baru untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sehingga ke depannya Sequis akan memiliki sebuah ekosistem bisnis yang menghadirkan informasi dan layanan produk asuransi kesehatan dan penyakit kritis pada platform digital dan menyasar untapped market atau segmen pasar yang belum dimanfaatkan oleh kompetitor,” ujar Tatang.

Pada Januari 2019, Sequis mendirikan Innovation Lab, departemen baru yang bernaung di bawah divisi Health and Innovation Ecosystems. Departemen baru ini mempertemukan individu-individu yang berpengalaman dalam pengembangan produk digital yang fokus bekerja pada rancangan strategis menciptakan inovasi baru sehingga Sequis dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, yaitu pengalaman pelanggan yang akan membedakan Sequis dalam persaingan industri asuransi serta dapat mendorong lebih banyak pelanggan untuk semakin sering melakukan transaksi bisnis dengan Sequis.

Dengan memperluas segmen pasar serta menbah berbagai inovasi dan terobosan, Tatang optimis pihaknya bisa mencapai target laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 700 miliar pada akhir 2019 nanti, dengan tingkat RBC (Risk Based Capital) di 700-an %.

Ke depan, menurut Tatang, tantangan Sequis adalah menghadapi folatilitas harga bonds, karena perusahaan banyak berinvestasi di sana khususnya di mutual funds. Sehingga bagi perusahaan yang portofolionya didominasi produk (asuransi) tradisional maka itu akan membuat profit and loss-nya sangat volatile. Tetapi bagi perusahaan yang lebih fokus di produk unit link, maka kondisi demikian tidak akan memberi pengaruh yang signifikan.

Kinerja keuangan Sequis Life di sepanjang tahun 2018, tercatat stabil di saat bursa bergejolak di 2018. Hal ini tercermin dari Pendapatan Premi Bruto yang mencapai Rp3,4 triliun, naik sekitar 6,4% dari tahun sebelumnya dengan proporsi Premi Lanjutan sebesar 74% dan 26% dari Premi Bisnis Baru. Pendapatan premi tersebut sebagian besar berasal dari penjualan produk tradisional, dengan proporsi 66% dan sisanya senilai 34% berasal dari penjualan produk unit link.

Sequis juga mencatat Total Aset senilai Rp18,4 triliun dan Laba Setelah Pajak senilai Rp613,9 miliar serta RBC sebesar 735%. Selain itu, sepanjang tahun 2018, Sequis telah melaksanakan komitmen untuk memberikan perlindungan kepada nasabahnya dengan melakukan pembayaran Klaim dan Manfaat sebesar Rp750,7 miliar, dengan proporsi Klaim Kesehatan sebesar 42%, Klaim Kematian sebesar 7% serta Manfaat Jatuh Tempo dan Dana Tunai sebesar 51%.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved