Trends

Garuda Tunda Kedatangan Pesawat Airbus dan Boeing Tahun ini

Ilustrasi Sejumlah pesawat Garuda Indonesia Boing 777-300 terparkir di Hanggar perawatan Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Garuda Indonesia memutuskan untuk menunda kedatangan empat pesawat Airbus dan 49 pesawat Boeing akibat pandemi Covid-19.

“Tahun ini seharusnya Garuda menerima empat pesawat Airbus. Kami sedang negosiasi dengan Airbus untuk menunda penerimaan itu,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.

Selain itu, ia menunda kedatangan 49 Boeing 737 Max series. Garuda baru menerima satu unit dan hingga saat ini masih dikandangkan menyusul kejadian jatuhnya pesawat PK-LQP Lion Air JT 610 akhir 2018.

“Kesepakatan semua pesawat tersebut kita ‘grounded’-kan. Secara kontrak kami seharusnya menerima 49 unit. Struktur personel kami memang disiapkan untuk kedatangan pesawat tersebut, disiapkan untuk penambahan rute dan jumlah penumpang,” katanya.

Irfan mengatakan Garuda juga telah merenegosiasi sewa pesawat ke perusahaan “leasing” agar diberikan relaksasi pembayaran setoran per bulan yang mencapai US$ 70 juta.

“Biaya salah satunya yang paling besar adalah sewa pesawat. Kami terus menerus mendiskusikan kondisi ini kepada para lessor. Ada beberapa lessor yang alami kesulitan. Nampaknya hari ini lessor tidak bersedia untuk pesawatnya dikembalikan ke mereka karena pada dasarnya dengan kondisi dunia penerbangan di seluruh dunia hari ini, tidak ada maskapai yang membutuhkan pesawat baru,” ujarnya.

Garuda juga memutuskan untuk mengembalikan armada pesawat Bombardier CRJ-1000 dan Airbus yang dinilai tidak cocok.

“Yang kedua adalah pesawat yang tidak cocok buat Garuda kita kembalikan. Kontraknya ada yang 10 tahun, 12 tahun,” katanya.

Untuk pesawat Bombardier CRJ-1000 terdapat 18 unit yang akan dikembalikan. “CRJ ada 18 pesawat, hari ini ‘full grounded’ (dikandangkan total). Ini yang kita sedang lagi coba ‘possibility’ (kemungkinan) dikembalikan ke mereka,” katanya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved