Trends

Gojek dan Yayasan Bina Wisata Ubud Dukung Pengembangan UMKM

Gojek dan Yayasan Bina Wisata Ubud Dukung Pengembangan UMKM
(ki-ka): Gede Manggala, Head of Indonesia Regional Gojek dengan Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati, Ketua Yayasan Bina Wisata Ubud usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Aplikasi Gojek dalam Rangka Pengembangan Kawasan Ubud di Museum Puri Lukisan Ubud

Gojek bersama Yayasan Bina Wisata Ubud menandatangani Perjanjian Kerja Sama terkait Pemanfaatan Layanan Aplikasi Gojek dalam Rangka Pengembangan Kawasan Ubud yang dilakukan. Dalam kerjasama ini, Gojek membuka pendaftaran mitra GoRide dengan lokasi, titik jemput dan proses operasional yang telah disepakati dengan pihak Yayasan. Di samping itu, untuk mendukung pengembangan UMKM, Gojek turut mendukung Pengembangan Kewirausahaan Terpadu bagi pengembangan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha secara kolaboratif. Gojek menghadirkan rangkaian kegiatan, mulai dari onboarding, sampai pelatihan dan pembinaan usaha.

“Dalam salah satu misi sosialnya, yayasan memberikan layanan transportasi di bidang kepariwisataan di Ubud khususnya dan Bali pada umumnya. Aspek transportasi inilah, salah satu titik temu tersebut terjadi dan Gojek menjadi layanan online pertama yang dapat beraktivitas secara resmi di Kawasan Ubud,” ungkap Gede Manggala, Head of Indonesia Regional Gojek.

Dalam kerjasama ini, Gojek membuka pendaftaran mitra GoRide dengan lokasi, titik jemput dan proses operasional yang telah disepakati dengan pihak Yayasan. Untuk mendukung pengembangan UMKM, Gojek mendukung Pengembangan Kewirausahaan Terpadu bagi pengembangan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha secara kolaboratif. Gojek menghadirkan rangkaian kegiatan, mulai dari onboarding, sampai pelatihan dan pembinaan usaha. Diharapkan melalui program ini, para peserta dapat bergabung sebagai mitra di ekosistem GoFood dan memiliki pengetahuan yang baik untuk mengembangkan usahanya.

Lebih lanjut Gede menambahkan, “Dengan beragam produk dan layanan tersebut, kami berharap dapat memberikan dukungan yang optimal terhadap mobilitas dan pengembangan UMKM bagi masyarakat Bali, khususnya di wilayah Ubud ini”.

Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati – Ketua Yayasan Bina Wisata Ubud menyatakan, dalam konteks teknologi bisa dikatakan bahwa Ubud berada dalam model konservatif yang banyak terjadi resistensi. “Namun kita tidak boleh diam, sehingga melalui kerjasama ini kami berharap model konservatif ini dapat kita ubah menjadi model yang inovatif. Kerjasama ini merupakan langkah yang tepat terhadap masa depan Ubud yang lebih baik”, ujar Tjokorda seraya menambahkan, “Dari sudut pandang customer atau turis kita mengetahui bahwa ketika kita berbicara dunia usaha semuanya adalah market driven. Jadi market sudah mengetahui apa yang mereka inginkan. Mereka datang ke Bali sudah tahu, harus kemana dan apa yang mereka akan cari sehingga yang mereka perlukan adalah layanan transportasi yang efisien, cepat dan tepat.”

Menurut Tjokorda lagi, dalam konteks pelayanan, ada sebuah ungkapan bahwa The best service is no service. “Jadi pada intinya ketika kita bisa memberikan suatu layanan yang lengkap dan mudah, kita mampu membuat mereka merasa seakan tidak lagi membutuhkan layanan secara khusus. Disanalah ketangguhan sebuah produk akan bisa dibuktikan. Dan semua itu bisa kita achieve dengan teknologi dengan menjadikannya sebuah proses yang seamless,“ tuturnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved