Management Trends zkumparan

Grup Modalku Umumkan Pembelian Kembali ESOP Senilai US$16 Juta

Grup Modalku Umumkan Pembelian Kembali ESOP Senilai US$16 Juta

Grup Modalku atau yang dikenal sebagai Funding Societies di Singapura, Malaysia, dan Thailand, mengumumkan pembelian kembali Employee Stock Option Plan atau Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan (ESOP) bagi karyawan perusahaan serta mantan karyawan senilai US$16 juta atau sekitar Rp229,3 miliar.

Pembelian kembali ESOP menandai keempat kalinya kebijakan ini dilakukan oleh Grup Modalku. Sebelumnya, para karyawan dan mantan karyawan perusahaan telah menguangkan saham ESOP senilai US$3,5 juta atau ekitar Rp50,1 miliar. Kebijakan ESOP dari Grup Modalku dirancang untuk menciptakan inklusivitas dan kesetaraan.

Di bawah skema pembelian kembali, seluruh karyawan saat ini dan mantan karyawan yang memenuhi syarat, memiliki hak untuk menjual saham mereka tanpa potongan pada harga saham Seri C+ kepada investor yang masuk, dibandingkan dengan potongan 20% di industri pada umumnya. Karyawan juga dapat memilih untuk mempertahankan ESOP mereka atau mengubah ESOP pribadi menjadi saham dan secara efektif menjadi pemegang saham.

Jika dilihat dari total karyawan Grup Modalku, terdapat banyak karyawan yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti kebijakan ESOP, termasuk karyawan baru. Perusahaan menawarkan 50% dari total gaji tahunan dalam pembagian ESOP bagi karyawan baru yang memenuhi syarat, nilai yang juga lebih tinggi dari standar industri.

Grup Modalku juga menekankan penerapan kebijakan ESOP perusahaan bagi karyawan yang loyal. Karyawan yang memenuhi syarat akan mendapatkan ESOP setiap 2 tahun masa kerja di perusahaan. Lebih dari 120 karyawan saat ini dan mantan karyawan sejak berdirinya Grup Modalku telah menerima hadiah uang tunai dari pembelian kembali saham ini.

Reynold Wijaya, Co-Founder Funding Societies dan CEO Modalku Indonesia mengatakan, pihaknya memutuskan untuk melakukan pembelian kembali tanpa diskon dibandingkan dengan diskon 20% pada umumnya, setara dengan belasan miliar rupiah dalam pembayaran tunai, sebagai wujud apresiasi kepada tim. Dia juga mengaku senang ketika mendengar beberapa anggota tim berbagi cerita terkait rumah pertama yang mereka miliki dari keuntungan ESOP.

“Hal ini mungkin sesuatu yang klise, tetapi sumber daya manusia adalah kunci dari Grup Modalku. Kami sangat bersyukur atas kepercayaan dan dedikasi mereka untuk mewujudkan visi kami dalam memberdayakan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk dari anggota tim kami saat ini, dan terutama dari anggota tim pendiri Grup Modalku di setiap negara yang masih bersama kami, juga tim yang telah meninggalkan kami setelah memberikan kontribusi positif, serta orang-orang yang bergabung kembali bersama kami,” ujarnya.

Bahkan sebelum putaran Seri C+, kata Reynold, selama tahun 2021, Grup Modalku mencatat tingkat pengurangan karyawan terendah serta tingkat kebahagiaan/kepuasan karyawan tertinggi sejak perusahaan didirikan. Terlepas dari dampak Covid-19, perusahaan telah mengambil langkah-langkah nyata yang diterapkan untuk mengapresiasi tim melalui berbagai inisiatif termasuk komunikasi internal, pembelajaran dan pengembangan karyawan, serta ESOP.

Target selanjutnya adalah meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja bagi karyawan yang juga berperan sebagai orang tua. Beberapa langkah yang telah di ambil adalah menyediakan tunjangan keluarga yang lebih baik dan membuka kesempatan untuk posisi paruh waktu dengan jam kerja yang lebih fleksibel.”

Pengumuman ini disampaikan Grup Modalku setelah Ronde Pendanaan Seri C+ yang diterima perusahaan senilai US$144 juta atau sekitar Rp2,06 triliun. Pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2 dan investor-investor lain seperti VNG Corporation, Rapyd Ventures, EDBI (investor global yang berbasis di Asia), Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.

Grup Modalku juga menerima fasilitas dana pinjaman sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2,15 triliun dari pendana institusi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Sebagian besar dari dana yang telah terkumpul ini akan digunakan untuk meningkatkan layanan usaha bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan Asia Tenggara. Total pendanaan yang didapat adalah sebesar US$294 juta atau sekitar Rp4,21 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved