Trends Economic Issues zkumparan

Gubernur BI: Prospek Perekonomian Global Dipengaruhi 7 Hal Penting

Gubernur BI: Prospek Perekonomian Global Dipengaruhi 7 Hal Penting
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Foto: dok BI)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara Pertemuan Tahunan BI 2021 pada 24 November 2021 mengatakan bahwa perekonomian global terus menuju ke pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. Tetapi pemulihan belum berimbang dan ketidakpastian pasar keuangan terus berlanjut.

Menurut Perry, pandemi memunculkan sejumlah permasalahan dan tantangan yang perlu diwaspadai. “Setidaknya ada 7 hal penting yang perlu kita cermati,” ungkapnya. Berikut ini cuplikan penjelasan Gubernur BI terkait prospek perekonomian global dalam format bertutur:

“Perekonomian global terus menuju ke pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. Telah 21 bulan dunia hidup bersama pandemi Covid-19. Dari hidup dalam ketakutan dan kepanikan, kemudian dapat bertahan, hingga kini bangkit dan optimistis untuk hidup lebih baik, dengan kebiasaan, budaya, dan peradaban baru. Begitu pula dengan perkembangan ekonomi, setelah selamat dariresesi tahun lalu, kini terus membaik dan menuju ke pemulihan,” jelas Perry.

Perry mengungkapkan, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang sempat terancam krisis pada awal pandemi Covid-19, kemudian telah membaik dan tetap terjaga. Tetapi, kita tidak boleh lengah. Pandemi Covid-19 belum berakhir, bahkan bisa

menjadi endemi, dengan munculnya sejumlah varian baru Covid-19. Distribusi dan kemampuan vaksinasi untuk mencapai imunitas massal (herd immunity) belum merata ke berbagai penjuru dunia, sangat cepat di negara maju (advanced economies, AEs) tetapi masih lambat di banyak negara berkembang dan sedang tumbuh (emerging markets and developing economies, EMDEs).

Ketidakpastian masih berlanjut, bahkan banyak di antaranya belum diketahui, the unknowns. Karenanya, kita harus tetap waspada, agar lebih baik dalam mengantisipasi sejumlah risiko yang mungkin dapat muncul dan menempuh langkah-langkah lanjutan untuk penanganannya, dengan senantiasa mendekat dan berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

“Pandemi memunculkan sejumlah permasalahan dan tantangan yang perlu diwaspadai dan diantisipasi secara baik. Kini dan ke depan. Setidaknya 7 hal penting perlu kita cermati,” ujar Perry.

Pertama, masih belum meratanya vaksinasi untuk mencapai imunitas massal dan risiko endemi Covid-19 yang mungkin saja terjadi.

Kedua, ketidakseimbangan dalam proses pemulihan ekonomi global, lebih cepat di AEs dan masih berjalan lambat di EMDEs.

Ketiga, terjadinya gangguan dalam mata rantai pasokan global serta munculnya ancaman kelangkaan energi.

Keempat, ketidaksinkronan rencana kebijakan moneter dan fiskal untuk kembali ke kenormalan baru (exit policy) antara AEs dan EMDEs, serta dampak ketidakpastian pasar keuangan global yang ditimbulkannya.

Kelima, dampak luka memar (scarring effect) dari pandemi terhadap kondisi korporasi dan risiko yang dapat terjadi terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi dan terjaganya stabilitas sistem keuangan.

Keenam, demikian cepatnya digitalisasi ekonomi-keuangan dengan dominasi sejumlah pemain teknologi besar (BigTech) dunia dan akan semakin meluasnya sistem pembayaran antar negara.

Ketujuh, semakin kuatnya tuntutan atas ekonomi hijau (green economy) dan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) dari AEs yang perlu dipersiapkan secara baik transisinya oleh EMDEs.

www.swa.co.d


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved