Trends Economic Issues

Hadapi Krisis Multidimensi, Indonesia harus Perkuat Kampanye Positif Sawit

Hadapi Krisis Multidimensi, Indonesia harus Perkuat Kampanye Positif Sawit
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengingatkan Indonesia harus percaya diri dan tidak defensif dalam menghadapi krisis multidimensi kedepan.

Saat ini hingga beberapa waktu ke depan, Indonesia akan diperhadapkan pada krisis multidimensi. Penyebabnya adalah inflasi tinggi, kontraksi ekonomi menuju resesi, dan situasi geopolitik yang tak pasti. Namun demikian, Mahendra berpendapat, Indonesia harus percaya diri karena dianugerahi banyak kekayaan alam, mulai dari komoditas seperti kelapa sawit hingga kandungan energi seperti batu bara.

“Di sisi lingkungan hidup, Indonesia sebenarnya punya solusi lingkungan dan konservasi yang terus dibenahi, sehingga komoditas Indonesia seperti sawit secara fundamental dapat terus diterima dan berkembang,” kata Mahendra saat 18th Indonesian Palm Oil Conference and 2023 Price Outlook di Bali International Convention Center (03/11/2022).

Mahendra mengungkapkan, setidaknya ada sejumlah hal yang berpotensi membentuk krisis multidimensi yang berakibat pada The Perfect Storm di Indonesia.

Pertama, inflasi yang tinggi yang memaksa ekonomi terkontraksi dan berpotensi mengakibatkan suatu negara resesi. Faktor lain adalah ketidakpastian dalam lingkup geopolitik. Aspek ini perlu diperhitungkan karena dampaknya mulai terlihat cukup besar.

Lebih lanjut, Mahendra menyatakan, OJK sebagai bagian dari keseluruhan sistem yang menjaga sistem keuangan. OJK bersama industri jasa keuangan (IJK) akan konsisten mencermati, memantau dan melakukan mitigasi dalam menghadapi persoalan global dengan tingkat ketidakpastiannya cukup tinggi.

“OJK terus melakukan pembahasan, antisipasi, untuk bisa memitigasi, termasuk dengan apa yang dimaksud dengan langkah-langkah stress test, sehingga kita tidak panik dan tidak lengah terhadap risiko-risiko tadi,” ungkap dia.

Di sisi lain, Mahendra menilai, ekonomi Indonesia sendiri telah tumbuh dan terjaga baik, meski dihadapkan badai dan ketidakpastian. “Proyeksi ke depan juga masih baik dengan pertumbuhan sama atau di atas 5 persen sampai akhir tahun ini,” dia menegaskan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved