Management Trends

Hasil Kolaborasi Obat Apps & Farmasi UMBJM

Hasil Kolaborasi Obat Apps & Farmasi UMBJM

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selaras dengan kemajuan teknologi, Obat Apps kembali menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pengurus Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

“Kerja sama yang kami jalin dengan Obat Apps selama 3 tahun ini banyak membawa perubahan positif bagi jurusan Farmasi UMBJM. Salah satunya yaitu memperoleh predikat ‘Baik Sekali” untuk program studi S1 Farmasi oleh Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada bulan ini,” terang Ketua Program Studi S1 Farmasi UMBJM apt. Andika, M.Farm dalam siaran persnya.

Andi juga menambahkan bahwa serangkaian agenda kerja sama berkaitan dengan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi untuk mengoptimalkan farmasi klinis berbasis komunitas, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Untuk sampai pada status akreditasi tersebut pihaknya telah menggunakan aplikasi Obat Apps untuk pembelajaran online selama pandemi, hingga mengikuti acara pertukaran mahasiswa dan dosen dalam rangkaian mobility program. Hal tersebut selaras dengan visi-misi Fakultas Farmasi UMBJM yaitu, mewujudkan lulusan berdaya saing tinggi, terampil, islami, dan berjiwa entrepreneur.

Sementara Dekan Fakultas Farmasi, apt. Risya Mulyani, M.Sc, menerangkan bahwa Obat Apps dan prodi D3 Farmasi bisa bersama-sama mendukung proses pembelajaran terhadap materi maupun soft skills.

Menurut Ashari, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk tenaga kefarmasian tidak hanya dibebankan pada mahasiswa saja, tetapi juga perlu dilakukan oleh seluruh sivitas akademika. “Kami senang dapat mendukung percepatan capaian visi Fakultas Farmasi UMBJM dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia serta sistem pembelajaran secara komprehensif,” ujar Ashari.

Kedua pihak ini berharap kerja sama yang dilakukan menginjak tahun ke-4 ini dapat membuka peluang-peluang baru bagi program studi Farmasi baik pada jenjang D3 maupun S1.

“Ke depa, kami berharap agar bisa terus berbenah meningkatkan kualitas pembelajan farmasi. Misalnya saja mencapai target kelulusan Uji Kompetensi Tenaga Teknik Kefarmasian (UKTTK) menjadi 100 persen. Selain itu, dengan berbekal akreditasi yang terus meningkat, kami berharap dapat membuka program studi profesi apoteker bagi mahasiswa yang telah menamatkan S1. Hal ini menjadi pertimbangan agar rantai pembelajaran dapat berjalan secara berkelanjutan,” jelas Risya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved