Indonesia memiliki tingkat literasi yang rendah berdasarkan survei yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Negara kita menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah. Hal ini membuat seorang anak muda dari Bali bernama Hendika Permana melakukan riset dan menemukan masalah dari dua sisi yaitu dari sisi pembaca dan sisi penulis.

Permasalahan pertama adalah dari sisi pembaca. Rendahnya minat baca disebabkan paling tidak 3 hal yaitu : akses buku yang sulit, harga buku yang tidak terjangkau, dan konten buku yang tidak diminati. Permasalahan kedua adalah dari sisi penulis. Karier penulis buku yang kurang baik disebabkan oleh : penulis pemula memerlukan modal uang untuk mencetak buku, kanal pemasaran buku yang sangat minim, royalti yang kecil, dampak ekonomi yang rendah dari industri buku.

Hasil riset yang dilakukan Hendika tidak hanya menjadi karya tulis. Hasil riset tersebut menghasilkan sebuah startup digital E-book Marketplace dengan brand Henbuk. Ini merupakan patform yang memudahkan penulis buku untuk dapat berkarya tanpa perlu modal untuk mencetak buku dengan akses pasar secara nasional. Henbuk pertama kali diperkenalkan kepada publik pada acara Bali Startup Summit yang dilaksanakan pada 2 Desember 2021 di Sanur Bali.

“Henbuk membangun ekosistem dengan konsep sharing economy yang mana terdapat paling tidak 4 elemen pengguna di dalamnya yaitu : reader, author, publisher, marketer,” jelas Hendika dalam keterangan tertulis (7/12/2021).

Inovasi yang membedakan Henbuk dengan platform sejenis lainnya adalah dari sisi marketer. Henbuk membentuk komunitas digital marketing untuk membantu menjual buku yang diterbitkan author maupun publisher. Para digital marketers berkesempatan untuk mendapatkan pembagian royalti dari setiap buku yang terjual.

“Ekosistem yang dibentuk dan diberdayakan oleh Henbuk diharapkan dapat meningkatkan literasi indonesia dengan dua tujuan yaitu meningkatkan minat baca dan meningkatkan perekonomian para penulis buku,” Hendika mengungkapkan.

www.swa.co.id