Trends

Hingga 2020 Prudential Targetkan 50 Ribu Perempuan Indonesia Tersentuh Literasi Keuangan

Sepanjang 2009-2019 sudah 35 ribu perempuan sudah tersentuh pendidikan dan pelatihan literasi keuangan oleh Prudential-Kementerian PPPA

Tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan Indonesia masih rendah dibanding laki-laki. Padahal perempuan bisa dibilang merupakan “direktur keuangan” rumah tangga. Untuk itulah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meneruskan komitmennya dalam memberikan edukasi pada perempuan Indonesia agar lebih melek finansial.

Prudential bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (PPPA) mengadakan rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang kali ini memasuki tahun ke-10.

Setidaknya 35 ribu peremouan di 36 kota di Indonesia sudah berhasil tersentuh program ini sepanjang 2009-2019. Program ini berada di bawah pilar Edukasi dari inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, yang menyasar perempuan dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah agar mereka dapat memaksimalkan perannya dalam mengelola keuangan untuk mewujudkan keluarga yang lebih sejahtera.

Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia, mengungkapkan, inisiatif yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan oleh Community Investment Prudential Indonesia berupa program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini bertujuan agar perempuan Indonesia dapat meningkat kemampuannya dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat.

“Program ini sejalan dengan fokus ‘We Do Good’ Prudential Indonesia untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan perwujudan salah satu misi utama Prudential Indonesia, yaitu membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, kesejahteraan, dan kesehatan yang menyeluruh,” jelasnya di Pressroom Kementerian PPPA.

Untuk menyukseskan jalannya program yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin pertama dalam mengakhiri kemiskinan ini, Prudential Indonesia juga bersinergi dengan berbagai kementerian, salah satunya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak.

“Kami mendukung Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan oleh Prudential Indonesia yang dapat memberdayakan para perempuan dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera,” kata Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia.

Menurutnya, perempuan memainkan peranan penting sebagai pengatur keuangan keluarga. Stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah jika mereka tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan. Program ini juga sejalan dengan program Three Ends, yaitu untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.

Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansialnya juga makin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga di era digital. Kemajuan teknologi informasi memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier.

Sementara itu, Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada tahun ini menunjukkan hasil yang positif. Indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.

“Ada peningkatan literasi sebesar 8,33%, serta peningkatan inklusi keuangan sebesar 8,39%. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, OJK, kementerian dan berbagai pihak lain untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan. Salah satunya seperti upaya Prudential Indonesia melalui program tahunan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan,” jelasnya

Sondang juga menyampaikan meski telah ada peningkatan, literasi keuangan tetap sangat dibutuhkan, khususnya bagi para perempuan sehingga mereka mampu menjaga keuangan keluarga tetap sehat. Sebab jika dibandingkan dengan indeks literasi dan inklusi keuangan laki-laki, indeks perempuan masih lebih rendah.

Tingkat literasi keuangan laki-laki mencapai 39,94% sedangkan perempuan masih di angka 36,13% yang artinya juga lebih rendah dari indeks nasional. Sedangkan indeks inklusi perempuan 75,15%, laki-laki pun lebih tinggi yaitu 77,24%.

“Tantangannya adalah perempuan kerap merasa mengerti atau sudah paham, padahal masih sedikit yg dipahami. Tidak heran tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masih di bawah level indeks laki-laki dan nasional,” ujarnya.

Terkait dengan program pelatihan, Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, menjelaskan, “Kami percaya perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Atas alasan ini kami secara konsisten menyelenggarakan program Literasi Keuangan untuk Perempuan selama sepuluh tahun berturut-turut. Tahun ini, kami merasa bangga dapat melebarkan jangkauan program kami ke kota-kota di wilayah Indonesia Timur.”

Rangkaian kegiatan pelatihan tahun ini dimulai sejak Juni di Kupang. Pelatihan dilanjutkan ke Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan kini di Jakarta. Pemilihan beberapa kota di wilayah timur Indonesia sejalan dengan target regulator untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah yang indeks literasinya masih tergolong rendah.

Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman. Mereka merupakan karyawan Prudential Indonesia atau disebut sebagai PRUvolunteers.

Para fasilitator juga mengenalkan jenis-jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko. Materi juga disusun agar para peserta dapat mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai konsumen dan cara mengakses produk dan jasa keuangan.

“Langkah nyata kami membangun Indonesia tentunya akan terus berlanjut, pada 2022 kami menargetkan sebanyak 50 ribu perempuan di berbagai kota di Indonesia bisa merasakan manfaat jangka panjang program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini,” kata Nini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved