Helios Informatika Nusantara merilis software bernama Helios Mobility Suite (HMS). Software ini berguna untuk memastikan perangkat digital seperti telepon genggam atau tablet milik perusahaan bisa difungsikan secara aman, optimal, dan produktif.

Software ini memungkinkan perangkat dan aplikasinya mudah dikelola dan bisa digunakan oleh karyawan secara aman. “HMS mampu mengelola aplikasi dalam perangkat secara unity, menjamin keamanan data, serta menciptakan sistem kerja yang produktif,” ujar Deddy Sudja, Presiden Direktur Helios Informatika Nusantara, di Jakarta (12/7/2019).

HMS dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti GPS Tracking yang bisa melacak keberadaan karyawan di lapangan melalui Location Tracking atau fitur End Point Management yang bisa memantau kondisi perangkat bisa digunakan atau tidak melalui Realtime Device Information.

Fitur-fitur semacam ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, khususnya yang memiliki tenaga kerja lapangan, seperti di industri multifinance, agrikultur, distribusi dan retail, transportasi dan logistik, serta penyedia jasa profesional. “Saat ini sudah ada delapan korporasi yang menjadi klien HMS, dengan total 6 ribu perangkat lebih yang sudah dikelola,” papar Deddy.

Selain mempermudah perusahaan memantau karyawannya, software ini juga bisa memastikan produktivitas dan meminimalisir kecurangan karyawan saat bekerja. Jadi, setiap Supervisor atau Manager-nya dapat memantau karyawwannya di dashboard HMS yang dilengkapi dengan peta.

“HMS dapat memastikan mereka pergi ke tempat-tempat yang ditugaskan dan dapat dilihat riwayatnya selama 30 hari ke belakang. Untuk mencegah kecurangan, HMS akan membuat GPS di perangkat akan selalu menyala,” jelas Suandy, Product Development Head HMS.

Keunggulan HMS lainnya yaitu tersedia pilihan paket fitur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sehingga harga yang ditawarkan pun bisa fleksibel. “Kami menyediakan paket dengan minimum 50 perangkat melalui model berlangganan per tahun. HMS memiliki enam produk, per produknya dibanderol Rp 50 ribu per perangkat,” terang Deddy.

Di kesempatan yang sama, Deddy juga menargetkan penetrasi ke 60% perusahaan yang sudah melakukan implementasi mobility. Rencana HMS ke depannya adalah dengan mengembangkan specific use devices, mobile customer on boarding, lalu masuk ke ranah retail, logistik dan pergudangan.

“HMS tidak memiliki kompetitor bisnis secara head-to-head karena kami memiliki pengembangan solusi yang cukup banyak dan tidak bermain di dalam salah satu kategori saja. HMS didesain sesuai dengan kebutuhan klien, jadi tidak ada kompetitor secara persis,” tegas Deddy.

HMS merupakan hasil kerja sama dengan Samsung. Saat ini sudah kompatibel dengan seluruh perangkat Android mulai dari sistem operasi versi 5.0 atau yang ada di atasnya, namun belum dikembangkan untuk perangkat bersistem Ios.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id