Management Trends zkumparan

Holding Perkebunan Catatkan Laba Rp 921 Miliar

Holding Perkebunan Nusantara –PTPN III (Persero) berhasil melakukan turnaround dengan mencatatkan laba bersih konsolidasi per Oktober 2017 sebesar Rp 921 miliar atau tumbuh 214% dibandingkan periode yang sama pada 2016 yang masih merugi Rp 806 miliar.

Peningkatan kinerja karena sejumlah faktor seperti perubahan budaya kerja, peningkatan penjualan, produktivitas tanaman, efisiensi untuk menekan harga pokok, serta kenaikan harga komoditas.

“Holding Perkebunan Nusantara PTPN III juga mampu mencatatkan kenaikan penjualan menjadi sebesar Rp 28,2 triliun atau tumbuh 4,89 % dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar Rp 26,9 triliun, di tengah kenaikan harga komoditas, “ jelas Dirut PTPN III Holding Perkebunan Nusantara, Dasuki Amsir dalam jumpa pers di Jakarta (16/11).

Kenaikan penjualan, lanjut Dasuki, ditopang oleh peningkatan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) kebun sendiri sebesar 12,06%, Crude Palm Oil (CPO) kebun sendiri sebesar 8,50%, dan Kernel kebun sendiri sebesar 3,57% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Dia menambahkan dari sisi perbaikan operasional manajemen juga mampu mencatatkan net operating cash flow senilai Rp 1,6 triliun atau meningkat sebesar 31,84% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016 sebesar Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan yang menjadi faktor fundamental kinerja keuangan semakin membaik dan sehat. “Per Oktober 2017, EBITDA perseroan meningkat 15,55% menjadi sebesar Rp 6,2 triliun dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar Rp 5,4 triliun, “tegasnya.

Dasuki menegaskan, peningkatan kinerja yang mengesankan ini menunjukkan bahwa program corporate turnaround sudah berjalan sesuai jalur. “Perusahaan juga telah berhasil melakukan efisiensi di semua lini operasional. Misalnya, melalui penggunaan e-procurement sampai dengan Oktober 2017, perusahaan berhasil melakukan efisiensi 6,42%,” ungkapnya.

Program restrukturisasi keuangan yang bertujuan meningkatkan kinerja & repayment capacity juga telah membantu menumbuhkan kinerja keuangan di semua PTPN. Beberapa PTPN yang tadinya mengalami kerugian, tambah dia, kini mengalami perbaikan kinerja keuangan yang ditunjukkan dari menurunnya kerugian dibandingkan periode yang sama di tahun 2016. Misalnya, PTPN I dari semula kerugian Rp 105 miliar pada 2016 menjadi Rp 45 miliar pada 2017.

Dasuki menambahkan, pada tahun ini Perseroan akan fokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi supaya dapat tercapai harga produksi yang efisien dan konsisten, sehingga apabila terjadi penurunan harga komoditi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Berencana IPO Anak Usaha/PTPN IV

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tengah mempersiapkan rencana penawaran umum saham perdana (IPO) entitas usaha, yakni PT Perkebunan Nusantara IV . “Kami sedang mempersiapkan PTPN IV,” kata Direktur Utama, Dasuki Amsir di Jakarta, Selasa (14/11).

Menurut dia, saat ini, PTPN III tengah menganalisa kondisi pasar untuk mewujudkan aksi korporasi tersebut. Oleh sebab itu, jika kondisi pasar baik pada 2018, maka IPO dapat direalisasikan, namun tidak terlepas dari situasi politik. “Kami tunggu analisa mengenai pasar kapan waktu yang tepat. Misal 2018 ini pasar bagus. tdk memutup kemungkinanan bisa IPO,” ujarnya

Untuk porsi pelepasan sahamnya, ia belum dapat menjelaskan hal tersebut. Sebab, tergantung dari keputusan pemegang saham.Pada 2018, holding BUMN sektor perkebunan tersebut mencanangkan anggaran belanja modal sebesar Rp15 triliun. Adapun alokasi dananya akan digunakan untuk investasi, penanaman kembali (replanting), serta modal kerja.”Kebutuhan belanja modal ini akan kita penuhi dari kas internal dan pinjaman perbankan,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved