Management Trends

ICMI Minta BPOM Tuntaskan Vaksin Palsu

ICMI Minta BPOM Tuntaskan Vaksin Palsu

Di tengah maraknya kasus vaksin palsu di Tanah Air, Presiden Joko Widodo mengangkat Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru Penny Kusumastuti Lukito. Atas jabatan baru itu, Penny diminta secara khusus oleh Presiden untuk melakukan pembenahan manajamen dan pengawasan baik secara kelembagaan maupun kinerja lembaga BPOM sendiri.

27ilustrasi-vaksin-palsu

Untuk itu, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) meminta agar Kepala BPOM yang baru harus mampu menuntaskan dan mencegah terulangnya kasus peredaran vaksin palsu karena akan merugikan dan membahayakan kesehatan generasi muda di Indonesia.

“ICMI sangat concern pada kualitas generasi penerus bangsa Indonesia, sehingga memandang perlunya pemerintah dalam hal ini BPOM yang menjalankan amanah pengawasan peredaran obat dan makanan untuk memastikan tak ada lagi vaksin palsu yang beredar lalu digunakan oleh masyarakat,” ujar Sekretaris Jenderal ICMI, Mohammad Jafar Hafsah.

Menurut Jafar, kasus vaksin palsu sudah sangat melukai hati rakyat, sangat terasa para orangtua yang menjadi korban akibat kelalaian dalam pengawasan peredaran vaksin yang digunakan di tengah masyarakat selama ini. Karenanya, tugas baru Penny Kusumastuti Lukito tentu bakal dihadapkan dengan tantangan besar salah satunya adalah membongkar jaringan vaksin palsu. Jafar pun meminta Penny bisa mengemban tugas berat tersebut.

Jafar yang juga merupakan alumni IPB itu meminta Penny bisa mengoptimalkan sumber daya di BPOM dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan dan obatobatan di masyarakat. Ia menyarankan, agar BPOM lebih mengintensifkan kerja, optimalkan SDM, koordinasi yg solid dgn stakeholders, tingkatkan pengawasan yg cerdas dan penegakan peraturan perundang undangan. “Semoga di bawah pimpinan Ibu Penny Lukito kasus peredaran vaksin palsu tak lagi terulang. Tak hanya vaksin palsu, makanan ataupun obat-obatan yang mengandung zat berbahaya tidak boleh beredar lagi di masyarakat,”ujar Jafar.

Jafar juga berharap, kepala BPOM baru bisa bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dalam kerja-kerja pengawasan obat dan makanan guna menghasilkan terobosan dan strategi dari Penny dalam melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan. “ICMI berharap di bawah kepemimpinan Penny, kasus beredarnya vaksin palsu yang baru saja terjadi tak kembali terulang di kemudian hari. Kita semua tahu bahwa akhir-akhir ini dengan terbongkarnya vaksin palsu peran BPOM itu cukup besar. Mudah-mudahan dengan suasana baru, harapan saya tentu ada perbaikan, ada peningkatan,” kata Jafar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved