Technology Trends

IDCamp Cara Indosat Ooredoo Kurangi Gap Talenta Digital Indonesia

Pertumbuhan pesat industri digital di Indonesia tidak diimbangi dengan pertumbuhan talenta digitalnya. Terjadi gap talenta digital sampai 9 juta pada rentang 2015-2021. Ini tentu masalah serius. Memahami ini, Indosat Ooredoo sebagai salah satu perusahaan telko dan teknologi besar di Indonesia secara konsisten membantu mengurangi gap ini dengan menyelenggarakan IDCamp setiap tahun. Sejak 2019 hingga tahun ini, Indosat Ooredoo memberikan 39 ribu beasiswa bagi anak muda yang ingin mengembangkan diri di dunia digital melalui IDCamp.

Steve Saerang, SVP–Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo mengatakan Indonesia masih membutuhkan sekitar 600 ribuan talenta digital per tahun. IDCamp kembali diadakan tahun ini memberikan kesempatan belajar coding secara online yang bersertifikasi global. Pada tahun ketiga penyelenggaraannya, IDCamp 2021 telah mencatatkan lebih dari 39 ribu peserta dan masih akan terus bertambah, di mana 28% diantaranya mengikuti alur belajar Front-End Web Developer.

“Hal tersebut sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan keterampilan pemrograman di dunia kerja, mengikuti transformasi digital besar-besaran yang juga terjadi di negara kita. Dengan semangat ketangguhan dan optimisme yang dibawa dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, kami percaya program ini telah berhasil memberikan manfaat bagi para pelajar, mahasiswa, dan pencari kerja yang mencari peluang tanpa batas di dunia yang semakin digital,” katanya.

Indosat Ooredoo Digital Camp atau IDCamp pertama kali diluncurkan pada tahun 2019 bekerja sama dengan Dicoding, Authorized Training Partner Google di Indonesia. Saat itu, IDCamp menawarkan tiga alur belajar dalam 2 tingkat kesulitan yang berbeda dan berhasil menarik minat 26,714 peserta di seluruh Indonesia. Pada tahun 2020, IDCamp mengalami peningkatan partisipasi hingga 42% dengan total 37.996 peserta di empat alur belajar. Tahun ini, IDCamp membuka tiga alur tambahan, dengan total tujuh alur belajar yang tersedia, yaitu Android Developer, Front-End Web Developer, iOS Developer, Machine Learning Developer, Back-End Developer, Multi Apps Platform, dan Snap AR Creator.

“Kami evaluasi program ini tiap tahun. Baik dari segi kualitas lulusan dan program pendidikannya. Salah satunya dulu ada pendidikan programer, tapi peminatnya kurang, lalu IDCamp ganti dengan menghadirkan front end developer. Di IDCamp kami memang fokus dalam pengembangan talenta digital di skill teknisnya bukan bisnis karena kami perusahaan telko dan teknologi. Coding menjadi program pendidikan yang kami pilih dalam mengembangkan talenta digital di IDCamp ini. Kami terus mengembangkan program ini, tahun ini kami menggandeng startup untuk bisa menampung lulusan terbaik IDCamp,” jelas Steve.

Sejak pertama kali diselenggarakan, IDCamp telah memberikan beasiswa kepada 103.821 developer muda, termasuk 22.517 perempuan dan 1.512 penyandang disabilitas. Rata-rata, 22,2% peserta adalah perempuan dan 1,5% adalah penyandang disabilitas. Dari sisi pendidikan, mayoritas peserta adalah lulusan SMA atau perguruan tinggi, baik yang sedang belajar, bekerja, maupun sedang mencari pekerjaan.

Jangkauan IDCamp 2021 juga semakin luas dengan 26,4% berasal dari luar Pulau Jawa, antara lain Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan bahkan luar negeri. Pesertanya sebagian besar terdiri dari anak muda berusia antara 18-25 tahun. Data ini menunjukkan bahwa generasi muda telah menyadari pentingnya menguasai keterampilan digital untuk memperluas peluang kerja mereka di masa depan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved