Trends

Imbas Virus Corona, Promosi Wisata Dialihkan ke Negara Lain

Turis asal Cina di Bali (Foto: Bisnis.com/Ema Sukarelawanto)
Turis asal Cina di Bali (Foto: Bisnis.com/Ema Sukarelawanto)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan tak akan menggantungkan kunjungan wisatawan mancanegara dari Cina menyusul meluasnya persebaran virus Corona di negara itu. Ia menyebut kementeriannya saat ini bakal berfokus menggencarkan promosi wisata ke negara lain yang potensial mendatangkan turis asing.

“Kami tidak akan tergantung wisman (wisatawan mancanegara) dari Cina. Banyak potensi lain, terutama wisman dari negara jarak jauh,” ujar Wishunutama seusai menggelar rapat bersama para menteri terkait antisipasi virus Corona di kantor Kementerian Perhubungan, Senin, 27 Januari 2020.

Menurut Wishnutama, kementeriannya akan membidik negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Ia berharap wisman dari negara-negara jarak jauh ini bakal menyumbangkan devisa yang tinggi.

Strategi memasarkan wisata ke negara lain selain Cina tersebut dilakukan untuk mengantisipasi melorotnya kunjungan turis Cina pasca-mewabahnya virus corona. Selama ini, wisatawan mancanegara Negeri Tirai Bambu memang tercatat berkontribusi tinggi dalam hal jumlah kunjungan ketimbang negara lain.

Meski begitu, Wishnutama mengakui, virus Corona yang terjadi di beberapa kota di Cina belum menyurutkan minat turis Cina untuk berwisata ke Indonesia. “Saat ini belum ada dampak terhadap kunjungan turis Cina,” tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, proyeksi jumlah kunjungan turis Cina ke Indonesia pada Desember 2019 mencapai 143.063. Sedangkan realisasi kunjungan turis Cina pada November sebelumnya ialah 124.848.

Bloomberg baru-baru ini melaporkan bahwa jumlah korban tewas dan terinfeksi akibat virus Corona terus meningkat. Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasikan 2.744 kasus penularan di China daratan dan jumlah kematian yang bertambah menjadi 80 korban jiwa.

Lantaran situasi ini, penerbangan internasional memutuskan menutup penerbangan dari dan menuju Kota Wuhan di Cina. Kota itu tercatat sebagai tempat merebaknya virus Corona.

Notam penerbangan internasional bernomor G0108/20 menyebutkan bahwa Bandara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate kecuali untuk kondisi darurat. Kebijakan ini berlaku mulai 23 Januari 2020 pukul 11.00 UTC atau 18.00 WIB waktu Indonesia hingga 2 Februari mendatang.

Dengan begitu, penerbangan dari Indonesia menuju Kota Wuhan akan dialihkan ke kota-kota lain di Cina. Sementara itu, pemerintah Indonesia tengah mengetatkan pengamanan terhadap masuknya virus Corona dari bandara dan pelabuhan internasional yang melayani perjalanan dari dan menuju Cina.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved