Trends Economic Issues

Indonesia Butuh Investasi Lebih US$1 Triliun Wujudkan Net Zero Emission

Baling-baling raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Untuk mewujudkan net zero emission, Indonesia butuh investasi yang sangat besar. (ESDM)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku bahwa Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE). Bahkan kebutuhan dana semakin besar saat pembangkit listrik batubara dihentikan.

“Perjalanan Indonesia mencapai target NZE memakan biaya yang tidak sedikit. Butuh dana investasi yang sangat besar, lebih dari US$1 triliun sampai 2060. Kebutuhan dana makin besar saat pembangkit listrik tenaga batubara dihentikan lebih cepat dan digantikan dengan listrik EBT,” kata Arifin dalam sesi panel World Economic Forum (WEF) 2023, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (20/1/2023).

Menteri ESDM menyampaikan bahwa NZE hanya bisa dicapai melalui kemajuan teknologi, mendorong inovasi, dan perbaikan secara konstan. Selain itu, transisi energi juga butuh komitmen kuat.

Dalam hal kemajuan teknologi, Arifin mencontohkan, teknologi canggih dibutuhkan untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. “Misalnya, sistem teknologi penyimpanan, yang berkembang pesat di sektor pembangkit tenaga listrik dan transportasi,” kata Arifin.

Lebih lanjut Arifin menyampaikan, dalam peta jalan NZE Indonesia, lebih dari 56 Giga Watt (GW) Battery Energy Storage System (BESS) dan ratusan juta kendaraan listrik akan beroperasi tahun 2060. Saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

“Ini membuka ruang yang sangat besar dan potensial untuk investasi. Dibutuhkan lebih dari US$40 miliar pendanaan untuk program ini,” ujar Arifin, di depan hadirin sesi panel World Economic Forum (WEF) 2023 yang digelar di Davos.

Contoh lainnya adalah teknologi solar PV bisa meningkatkan efisiensi untuk memproduksi keluaran tenaga yang lebih besar. “Kami merencanakan membangun 420 GW solar PV yang akan terpasang pada 2060 dengan kebutuhan investasi tak kurang dari US$160 miliar,” ucap Arifin.

Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini tengah melakukan hilirisasi industri nikel dan Juni 2023 nanti bauksit. Selain meningkatkan nilai tambah, hilirisasi ini juga direncanakan untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

Di tahun 2023 ini, pemerintah menargetkan total nilai investasi yang masuk ke Indonesia sebanyak Rp1.400 triliun. Jumlah ini naik Rp200 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1.200 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved