Management Trends zkumparan

Indonesia dan Hong Kong Perkuat Kolaborasi Infrastruktur

Delegasi investasi tingkat tinggi Hong Kong dan Shanghai mengunjungi Jakarta untuk mendiskusikan kerja sama dan kesempatan ekonomi di Indonesia. Sinergi tersebut dilakukan di bawah inisiatif Belt and Road di tengah giatnya pembangunan infrastruktur Indonesia.

Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan Shanghai Federation of Industry and Commerce mengorganisasi delegasi yang terdiri dari 30 investor dari Hong Kong dan Tiongkok dengan minat dan keahlian di bidang keuangan, konsultasi, arsitektur, energi, pengolahan air dan sampah, konstruksi dan keinsinyuran, hukum dan akunting, transportasi, dan sektor lain. Delegasi tersebut akan bertemu dengan pemerintah dan pemimpin bisnis Indonesia selama tanggal 25-27 April 2018 untuk mendorong kerjasama kedua negara.

Chairman HKTDC, Vincent HS Lo, mengatakan, Belt and Road Initiative membawa kesempatan dan keuntungan yang nyata bagi Indonesia dan kawasan sekitarnya. Ia mengungkapkan,”Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara penggagas masyarakat ASEAN, berperan sangat penting dalam membentuk wujud Belt and Road Initiative ini. Saya senang kepercayaan yang sudah terpupuk lama dengan Indonesia menjadi modal awal untuk bekerja sama. Menawarkan kombinasi permodalan, keahlian profesional, dan kapabilitas produksi dari Hong Kong dan Shanghai, kami berharap dapat berkolaborasi dengan rekan kerjasama di Indonesia untuk mengubah kesempatan investasi ke dalam kerja sama bisnis yang menguntungkan.”

Sementara itu, Dr Jonathan Choi, Co-mission Leader & Chairman CGCC dan Sunwah Group, menuturkan, “Delegasi kami terkesan dengan prospek dari proyek-proyek pembangunan di negara ini ke depan.”

Selain kebutuhan modal, pihaknya juga melihat permintaan yang tinggi untuk solusi total bagi pengembangan infrastruktur, Di dalam delegasi mereka, ada sejumlah perwakilan dari berbagai penyedia layanan, mulai dari arsitektur dan keinsinyuran, konstruksi, teknologi informasi, manajemen proyek dan operasi, sampai hukum dan manajemen resiko. Mereka siap mengontribusikan keahlian mereka untuk proyek-proyek pembangunan yang sudah direncanakan.

Indonesia menjadi mitra penting bagi Hong Kong dan Tiongkok karena merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pemerintah menargetkan akan membangun 2.650 km jalan nasional baru, 1.852 jalan tol baru, jembatan baru, sejumlah bendungan, dan proyek infrastruktur lainnya pada tahun 2019. Sebagai fasilitator, Hong Kong dapat menyediakan kesempatan investasi dua arah antara Indonesia dan Tiongkok.

Hong Kong dan Indonesia memiliki hubungan bilateral yang kuat dengan nilai bisnis dan perdagangan tinggi. Berdasarkan data HKTDC, Indonesia merupakan pasar ekspor terbesar ke-22 bagi Hong Kong, dengan total nilai ekspor mencapai US$ 2,9 miliar, naik 7,2 persen year-on-year.

Komoditas ekspor utama di antaranya peralatan telekomunikasi (35,7%), kain berbahan rajutan (5,9%), dan komputer. Sementara itu, impor Hong Kong dari Indonesia tumbuh 8,8% menjadi US$ 2,5 miliar. Komoditas impor utama di antaranya batu bara, non aglomerasi (23,4%), perhiasan (14,5%), dan makanan olahan (4,5%).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved