Trends

Indonesia Jadi Negara Terbaik Pilihan Traveler Dunia Tahun 2019

Oleh Editor
Ilustrasi Yoga (Foto: bookretreats.com)

Indonesia baru-baru ini dinobatkan sebagai The Best Countries in the World: 2019 Readers’ Choice Awards oleh Conde Nast Traveler melalui situs cntraveler.com. Indonesia menempati urutan pertama mengungguli Thailand, Portugal, Sri Lanka, dan Afrika Selatan yang menempati posisi dua hingga lima.

Kabar itu dibagikan langsung oleh Mneteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama melalui akun Instagram pribadinya. “Saya selalu bersyukur atas hadirnya hari Senin sebagai awal semangat untuk berkarya. Terlebih Senin ini ketika saya bisa mengabarkan kepada teman-teman semua bahwa Indonesia meraih The Best Countries in the World: 2019 Readers’ Choice Awards oleh Conde Nast Traveler,” tuturnya, Senin, 25 November 2019.

Indonesia menjadi satu dari empat negara di ASEAN yang memperoleh penghargaan tersebut. Selain Indonesia, ada Filipina yang menempati peringkat kedelapan, Vietnam kesepuluh, dan Kamboja ke-19..

Pemberian penghargaan kepada negara terbaik ini telah melalui proses ketat. Dalam melakukan seleksi, Conde Nast Traveler melibatkan 600 ribu pemilih teregistrasi. “Mereka yang sudah registrasi inilah yang memilih negara favorit mereka,” kata Wishnutama.

Daya tarik yang membuat Indonesia dinobatkan sebagai peraih penghargaan terletak di Bali. Bali dianggap sebaga pusat yoga terbaik, matahari tropis paling pas, dan pesta-pesta yang berkesan. Bali juga merupakan tempat spa yang tenang dan menyenangkan.

Saat ini, Conde Nast Traveler menyebut Indonesia berkembang sangat pesat dan menjadi destinasi baru untuk wisatawan nomadic dengan modern resor, pantai-pantai terpencil, juga candi-candi. Wishnutama mengatakan pengakuan dari Conde Nast Traveler bakal memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi internasional.

Meski demikian, Wishnutama menyatakan Indonesia mesti terus bekerja keras untuk meningkatkan daya saing. “Potensi ini justru harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk dapat meningkatkan pendapatan devisa,” tuturnya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved