Trends Economic Issues

Industri Asuransi Harus Kembali Berbasis Knowledge Based Business

Ilustrasi

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendukung industri asuransi dan reasuransi agar berbisnis dengan basis pengetahuan di tengah market yang sedang mengalami pengetatan.

Seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang cukup besar di industri perasuransian nasional. Selain itu, sejumlah klaim besar dalam beberapa tahun terakhir serta fenomena memburuknya asuransi kredit menjadi pemicu bagi industri melakukan perubahan secara signifikan untuk memulihkan pasar.

Oleh karena itu, kata Benny Waworunti, CEO Indonesia Re melakukan perubahan signifikan untuk mendorong pemulihan kinerja perusahaan serta industri secara keseluruhan. Perubahan kebijakan itu, jelas dia, antara lain secara signifikan terjadi dalam pembaruan perjanjian bisnis atau renewal treaty 2023.

Menurut Benny, Indonesia Re mendorong industri asuransi untuk kembali menjadi bisnis yang berbasiskan pengetahuan atau knowledge based businesss. Pasalnya, selama ini industri asuransi dan reasuransi dinilai cenderung menjadi bisnis yang berbasiskan relasi. “Data, riset dan teknologi memiliki peranan penting,” dia menegaskan.

Menurutnya, tiga hal tersebut menjadi modal dalam menjalankan bisnis berbasis pengetahuan, sedangkan secara digitalisasi atau teknologi akan mempererat proses tersebut. Perubahan ini, juga menjadi penting pasalnya industri asuransi dan reasuransi akan wajib mengimplementasikan International Financial Reporting Standard (IFRS) 17 dan Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 74. Penerapan PSAK baru ini dinilai akan menjadi momentum signifikan yang akan mengubah cara asuransi dan reasuransi berbisnis.

“Di dalam PSAK 74 akan ada perubahan signifikan mulai dari pengakuan, pencatatan, pencadangan dan sebagainya. Ini memaksa kita (industri asuransi) untuk mengubah cara-cara bisnis. Yang paling penting adalah cara bisnis yang selama ini dijalankan berdasarkan relasi harus diubah menjadi (berbasiskan) knowledge,” jelasnya.

Benny mengatakan, perubahan tersebut bisa direalisasikan dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan di industri asuransi dan reasuransi. Indonesia Re, jelasnya, akan mendukung perubahan tersebut, termasuk dengan mengedukasi pasar dengan berbagai kegiatan, termasuk “Indonesia Re 2023 Treaty Renewal: Post Mortem & What’s Next” yang dihelat awal tahun ini.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat memerinci langkah yang telah dilakukan oleh BUMN di bidang reasuransi ini dalam mendorong perubahan di industri tersebut. Menurutnya, pengetatan yang terjadi di market dalam beberapa tahun terakhir mendorong Indonesia Re untuk melakukan perbaikan portofolio bisnis dengan menekankan pada sejumlah aspek, terutama treaty balance, pricing, dan risk concentration.

Dalam renewal treaty, jelasnya, Indonesia Re melakukan penyesuaian tarif atau pricing yang hampir terjadi pada seluruh mitra asuransi atau cedant. Di samping itu, Indonesia Re menghapus atau merestrukturisasi program-program treaty yang jarang digunakan atau tidak terpakai oleh cedant. “Penyesuaian pricing tidak dapat terelakkan yang dihadapi oleh banyak cedants,” jelasnya.

Setelah melakukan perubahan signifikan pada renewal treaty per Januari 2023, Delil menjelaskan Indonesia Re juga telah menyiapkan langkah-langkah berikutnya untuk mendorong perubahan di industry. Indonesia Re, jelasnya, antara lain akan terus mengelola dan mengkaji kembali lini bisnis dan treaty yang berkinerja kurang optimal. Di samping itu, perseroan akan mempersiapkan untuk renewal treaty berikutnya.

“Kami maintain kebijakan dan tetap pick and choose terhadap risiko, juga tetap memposisikan diri kami sebagai konsultan risiko terhadap cedant dalam membangun treaty program yang paling cocok bagi kebutuhan klien,” tegasnya. Selain itu, kata Delil, Indonesia Re akan terus monitor profitabilitas dari partisipasi pada treaty sembari terus berupaya untuk memperkuat kemitraan dengan cedant.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved