Trends Economic Issues

Industri Asuransi Memasuki Fase Turbulensi

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Budi Tampubolon, mengatakan saat ini industri asuransi sedang memasuki fase turbulensi. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pelaku industri asuransi untuk sungguh-sungguh mengelola perusahaan dengan baik, menjaga kualitas aset, dan memantau arah pergerakan pasar modal.

“Kita ini sedang turbulensi. Sama seperti pilot yang mengantisipasi dengan mengencangkan sabuk pengaman, kita juga harus mengantisipasi turbulensi ini dengan mempersiapkan semuanya,” ujarnya dalam workshop AAJI di Sentul, Bogor.

Beberapa pekan terakhir industri asuransi memang tengah diterpa ketidakstabilan akibat kasus Jiwasraya dan merebaknya wabah Corona. Tercatat per Jumat (28/02/2020) IHSG melorot sebesar 4%.

Terkait asuransi, reaksi paling mudah yang bisa dibayangkan dalam kondisi krisis adalah surrender. Dalam paparan Budi, partial withdrawal dan surrender memang trennya naik sepanjang tahun. Meski demikian, ia berharap itu tidak terjadi di Kuartal IV.

Soal IHSG yang jeblok, Budi juga mengingatkan bahwa asuransi adalah produk jangka panjang, sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi.

“Ketika market turun, apa yang bisa kita lakukan? Beli? Jual? Switch? Kita tidak tahu karena yang kita lihat adalah kondisi jangka pendek. Kita cuma melihat lima hari terakhir market turun. Untuk jangka panjang, segala kemungkinan bisa terjadi. Toh kalau ditelisik ke belakang, IHSG selalu tumbuh, tapi dalam prosesnya memang ada up and down,” tuturnya.

Budi berharap asuransi jiwa mendapat perhatian yang proporsional dari pemerintah. Ia ingin konsolidasi semuanya dahulu sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan apapun yang bersifat bergeser jauh dari apa yang ada saat ini. :Kita tidak minta dianakemaskan, tapi hanya meminta dukungan,” ujar Budi.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved