Trends

Industri Plastik, Pengemasan, dan Percetakan Prospektif, Italia Hadirkan Produk Andalan

Paviliun Italia. (Foto : Vicky R/SWA).

Industri plastik merupakan industri yang perlu didorong pengembangannya karena memiliki potensi pasar sangat prospektif di dalam maupun luar negeri. Plastik merupakan produk yang sangat luas penggunaannya, baik sebagai barang konsumsi, maupun sebagai bahan baku industri lainnya seperti industri makanan & minuman, elektronik, kosmetik, farmasi, otomotif, maupun untuk pendukung konstruksi.”Industri karet merupakan salah satu industri prioritas nasional, dimana untuk sektor hilir mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 2,1 miliar pada tahun 2016. Pemerintah mendorong pengembangan sektor industri karet, khususnya hilir, untuk memaksimalkan konsumsi karet alam domestik,” tutur Taufik Bazawier, Direktur Industri Kimia Hilir, Kementerian Perindustrian saat membuka pameran Plastics and Rubber Indonesia 2017, di Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2017 yang diselenggarakan pada 15-18 November 2017 di Jiexpo Kemayoran ini diikuti lebih dari 600 perusahaan dari 24 negara dan 7 pavilion diantaranya China, Jerman, India, Italia, Korea Selatan, Singapura dan Taiwan. Negara-negara ini mengirim perwakilan perusahaan yang menonjolkan keunggulan produknya. Italia, misalnya, menghadirkan keunggulan produknya yang dikoordinasikan oleh Badan Perdagangan Italia (Italia Trade Agency/ITA) bersama ACIMGA (The Italian Manufacturers Association of Machinery for the Graphic Converting and Paper Industry). Italia menyediakan Paviliun Italia yang menghadirkan sekitar 10 perusahaan yang dikenal sebagai pemimpin pasar di sektornya. Perusahaan ini terkonsentrasi di Paviliun Italia ini menempati areal seluas 141 m2 .

Perusahaan-perusahaan yang mengikuti acara ini, antara lain Acigraf, Cerutti Packaging Equipment, atau Uteco. Alessandro Liberatori, Komisioner Perdagangan ITA, mengemukan pasar percetakan di Indonesia sangat prospektif karena Indonesia menempati peringkat kedua yang pertumbuhan industri percetakannya tumbuh 11,2% di tahun 2012 hingga 2017. “Itu merupakan peluang bisnis yang prospektif. Mesin-mesin buatan Italia di sektor percetakan atau pengemasan dikenal oleh pasar Asia karena teknologinya maju dan bisa dikustomisasi,” ucap Alessandro. ITA berkomitmen untuk menjembatani perusahaan Italia dan konsumen yang menonjolkan cita Made In Italy dalam mempromosikan produk-produk dari negeri Pizza ini.

Melalui ajang pameran ini, Taufik menambahkan Kemenperin berharap acara ini menumbuhkan minat investasi pada industri plastik dan karet termasuk permesinan untuk pengembangan industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir menjadi pelengkap rantai pasok industri plastik dan karet di Indonesia. Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tercatat pada kuartal III 2017 sebesar 5,49%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 5,06%. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi ini, sektor industri karet dan plastik berkontribusi sebesar 0,59% dari PDB yang di sepanjang tahun 2017 telah menghasilkan lebih dari Rp 64 triliun dan diproyeksikan menjadi Rp 86 triliun pada akhir tahun ini, atau meningkat 8,4% dibanding tahun 2016. Indikator ini merupakan pertanda semakin membaiknya perekonomian Indonesia pada tahun 2017 ini, khususnya untuk sektor industri karet dan plastik dimana proyeksi pertumbuhan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Andhi S, Lukman, Ketua Umum Gabungan Pegusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengaku plastik masih menjadi salah satu favorit di industri pangan olahan, karena sifatnya yang elastis, mudah dibentuk, kuat dan terjangkau. “Kemasan memang bukan hal utama dalam industri pangan olahan, namun memegang peranan penting dalam mendapatkan hati konsumen menentukan pilihan. Fungsinya penting dari kemasan adalah dapat menjaga keawetan dan higienitas produk yang dijual, serta fungsi penyimpanan dan distribusi,” Terang Andi.

Pamerindo Indonesia, selaku organiser penyelenggara pameran Plastics & Rubber 2017 yang sudah berjalan selama 30 tahun, sangat mendukung kebijakan pemerintah melalui Kementrian Perindustrian yang menetapkan industri plastik hilir sebagai sektor prioritas pengembangan pada tahun 2015-2019. “Untuk mendukung kualitas dari industri hilir, kami menghadirkan beragam mesin injection moulding yang mampu menghasilkan bentuk dari kemasan plastik sesuai dengan yang diinginkan. Bahkan dari mutu kualitas, kecepatan hingga ketepatan dari kemasan yang dihasilkan dapat dihasilkan dari mesin-mesin berteknologi tersebut,” Terang Wiwiek Roberto, Project Director Pamerindo Indonesia. Inovasi sebuah kemasan, mulai dari design, teknologi dan tren, disesuaikan dengan kebutuhan pasar global. Hal ini juga menjadi perhatian dari Indonesia Packaging Federation (IPF) untuk mendorong daya saing produk kemasan dari Indonesia di pasar Global. “Kemasan harus memiliki inovasi sesuai kebutuhan pasar global, tidak hanya designnya tetapi teknologi dan manfaatnya,” ungkap Ariana Susanti, Business Development Director IPF.

IPF menampilkan karya pemenang kontes Packindo Star yang mendapatkan penghargaan Award. “Kami sangat bangga karena Indonesia mendapatkan best of the best dalam ajang kontes pengemasan se Asia. kami harapkan akan ada banyak lagi karya-karya inovatif dari Indonesia di ajang dunia dengan didukung berbagai teknologi baru permesinan dalam industri pengemasan” Ungkap Iriana. Salah satu peserta pameran PT Eka Maju Mesinindo yaitu perusahaan yang bergerak di mesin injection yang sudah berdiri selama 35 tahun, mengaku terus berinovasi melalui mesin pencetak yang disesuaikan dengan kebutuhan industri itu sendiri. “Kami mengerti bahwa kebutuhan mesin pasti akan berbeda dari klien yang satu dengan lainnya. Untuk itu kami menyediakan mesin injection moulding baik yang manual, semi otomatis hingga yang otomatis,” Terang Fredy Nyoman, Marketing Manager PT Eka Maju Mesinindo.

Sementara itu, PT Ria Engineering di sketor drinktech (teknologi pengemasan minuman) menampilkan beberapa produk unggulan dari berbagai negara mulai dari China, Taiwan, Belanda dan Korea Selatan. “Untuk menjawab kebutuhan industri plastik yang kian berkembang di Indonesia, selama pameran nanti akan memamerkan beberapa produk unggulan kami seperti Chum Power (Taiwan) juga akan hadir booth jika anda ingin mendiskusikan L2GM Machine, yang didesain khusus untuk processing 4,6 dan 20L PET, yang merupakan mesin ideal untuk sektor konsumsi air. Movacolor (Belanda) akan menjawab berbagai persoalan di bidang penghematan warna dan menggunakan bahan daur ulang untuk penghematan,” ungkap Angeline Tan, Marketing Manager Ria Engineering. Bersamaan dengan pameran Plastics & Rubber Indonesia 2017, juga terdapat pameran Drinktech Indonesia, Plaspak Indonesia, dan Mould & Die Indonesia yang diadakan pada kesempatan yang sama. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved