Technology Trends zkumparan

Ini Alasan Tik Tok Pertimbangkan Revenue Bagi Content Creator

Aplikasi video singkat, Tik Tok menutup tahun 2020 dengan mengumumkan pencapaiannya. Salah satunya adalah konten yang diunggah per bulan mencapai 100 juta video. “Sepanjang tahun ini, kami menyaksikan banyak membagikan momen dan menemukan rasa kebersamaan lewat platform ini, meskipun banyak dari kita yang menghabiskan tahun ini dengan saling berjarak. Kami berterima kasih pada kreator Indonesia yang memilih TikTok sebagai rumah untuk kreativitas mereka,” kata Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operations TikTok Indonesia.

Melihat semakin banyaknya kreator yang menggarap konten dengan serius untuk diunggah lewat Tik Tok, Angga mengaku pihaknya mulai mempertimbangkan untuk merancang konsep revenue bagi mereka.

“Kami akan berinovasi ke arah sana. Ada beberapa konsep yang sedang kami rancang untuk dirilis segera di Indonesia. Memang kami belum berbagi revenue apapun dengan content creator atau pencipta konten selama ini. Kami juga memikirkan soal opsi live streaming jadi kreator bisa memonetisasi langsung dari kontennya. Namun yang kami lihat sepanjang 2020, teman-teman kreator memiliki kesempatan luas di Tik Tok, mungkin yang tadinya hanya main di satu platform tertentu, setelah ada Tik Tok, malah konten mereka di platform lainnya naik karena Tk Tok ini,” Jelasnya.

Tak hanya soal monetisasi penghasilan bagi kreator, menurut Angga di tahun 2021, Manajemen Tik Tok juga akan semakin serius menggarap pasar B2B alias Tik Tok for Business, baik itu untuk brand besar maupun untuk UMKM.

“Kami melihat ternyata yang memakai Tik Tokk sebagai sarana komunikasi pemasaran itu tidak hanya brand-brand yang pasarnya anak muda, brand besar lainnya juga menggunakannya. Jadi, ke kedepan kami akan perluas lagi role Tik Tok tidak hanya dalam hal komunikasi pemsaran, tetapi juga untuk membantu lebih banyak brand menjangkau potential market mereka dan meningkatkan sales,” lanjutnya.

“Berdasarkan hasil interview Kantar dengan ahli di bidang media yang dirangkum di laporan “The Power of TikTok” menunjukkan bahwa TikTok bisa membantu brand untuk mencapai audience yang beragam dan tidak hanya bisa meningkatkan brand awareness, tapi juga bisa mendorong pembelian,” ungkap Nadya Ardianto, Chief Client Officer Kantar Indonesia.

Sementara itu dari industri musik, TikTok dikenal sebagai batu loncatan bagi penemuan musik viral, serta destinasi bagi musisi serta kreator yang ingin menunjukkan karya musik dan terhubung dengan audiens baru. “Di tahun 2021, TikTok akan memberikan panggung yang lebih besar bagi musisi profesional dan pemula. Hal itu sudah mulai terjadi sekarang, dan dengan inklusivitas yang ada di TikTok, beragam musik baru akan bergabung di sini. Mereka bahkan mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke industri musik global,” kata Christian Bong, pendiri komunitas musik Indomusikgram.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved