Business Research Trends

Ini Kebiasaan Baru dan Pilihan Para Ibu di Era Pascapandemi

Ini Kebiasaan Baru dan Pilihan Para Ibu di Era Pascapandemi

Ibu berperan besar dalam mementukan keputusan dalam keluarga. Mulai dari pembelian produk, pilihan berlibur, memilih sesuatu maupun pola asuh dan hubungan antar anggota keluarga.

Mengingat peran penting ini, TheAsianparent melakukan survei apa saja kebiasaan dan pilihan para ibu di Indonesia di era pascapandemi. Ini tentu saja menarik bagi merek menjadi insight dalam merancang strategi pemasarannya.

Untuk diketahui, TheAsianparent merupakan media yang sekaligus komunitas parenting terbesar di Asia. Secara rutin, setiap tahun mengeluarkan Digital Mum Survey (DMS). Survei yang dilakukan secara daring tahun ini dilakukan pada para ibu yang tinggal di beberapa kota. Mulai dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bali, Nusa Tenggara dan Medan dalam kurun waktu 4 minggu.

Terungkap bhawa tahun ini terjadi peningkatan partisipasi ibu yang disurvei sebesar 60%. Mereka para ibu yang aktif dalam komunitas. Para ibu yang menjadi responden berada di rentang usia 20-45 tahun. “Responden kami para ibu biasa, bukan orang yang dikenal umum. Namun merekasuka membagikan cerita, membuat konten,” kata Maju Widjaja, Head of Business Unit/Market Research TheAsianparent.

Roshni Mahtani, CEO & Pendiri TheAsianparent menambahkan 2 tahun pandemi memengaruhi kehidupan keluarga, juga para ibu terutama dengan meningkatnya intensitas penggunaan gawai. Ini memengaruhi waktu para ibu ada di depan layar gawainya. Tahun ini terlihat ada peningkatan rata-rata waktu yang dihabiskan di depan gawai untuk bermedia sosial, 3 jam untuk akhir pekan dan hampir 4 jam hari kerja.

“Di masa pandemi, para ibu banyak mencari informasi terkait kesehatan, bagaimana menjaga daya tahan tubuh. Digital Mum Survei 2022 ini terjadi perubahan. Era pasca pandemi banyak keluarga ingin jalan-jalan, maka itu konten traveling paling banyak dilihat,” terang Maju.

Di negara Asia lain pun sama, terjadi penurunan pencarian layanan eHealth. Di masa pandemi, pencarian konsultasi daring tentang kesehatan sebesar 80%. Tahun ini para ibu lebih banyak mencari konten traveling dan mencari konten yang menyenangkan serta mencerahkan.

Tak hanya untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan, para ibu saat ini juga memanfaatkan sosial media untuk membuat sebuah karya. 83% ibu aktif membuat konten di aplikasi sosial media yang dimiliki, 66% juga memanfaatkan media sosial untuk berbelanja kebutuhan mereka. Meskipun mayoritas para ibu masih menggunakan e-commerce untuk membeli berbagai kebutuhan, tingkat penggunaannya lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya karena pembatasan sosial COVID berakhir di sebagian besar negara.

DMS ini juga semakin membuktikan bahwa ulasan produk memainkan peran yang sangat penting sebelum ibu akhirnya membeli sesuatu secara online. Lewat survei ini, 97% ibu mengatakan bahwa dirinya akan melakukan penelitian dulu sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk, sementara, 91% ibu akan melihat ulasan yang telah diberikan. “Setidaknya, sebelum mereka melakukan pembelian, mereka akan membaca 7-8 review produk dan 2-3 artikel untuk informasi produk lebih dulu. Uniknya, di DMS terlihat bahwa 51% ibu terkadang tidak merencanakan pembelian mereka,” tambah Maju

Dari 954 ibu yang terlibat dalam survei ini, ternyata 98% memperlihatkan bahwa mereka masih senang memanfaatkan e-commerce dalam berbelanja. Sedangkan 2% lainnya membeli lewat platform lain, seperti brand website, sosial media, atau platform lainnya.

Jika diurutkan media sosial yang paling banyak digunakan para ibu adalah Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter. Menariknya mereka juga suka melihat Pinterest dan LinkedIn. Di LinkedIn dimanfaatkan para ibu untuk mencari peluang baru. “Para ibu suka pada konten video pendek di bawah 20 detik,” kata Maju.

Mereka masih tinggi dalam penggunaan e-commerce karena bisa menemukan harga lebih murah dengan lebih mudah/praktis. “Temuan lain, para ibu sekarang memiliki minat tinggi pada produk less chemichal dan natural produk yang pada 5 th lalu belum terlihat. Dan juga produk yang dirasa berdampak positif pada diri dan keluarga,” papar Roshni.

Dibandingkan tahun 2021, penggunaan aplikasi kesehatan untuk konsultasi ini 39% lebih rendah dibandingkan tahun 2021 lalu. Terakhir DMS ini memperlihatkan masih tingginya pembelian makanan atau berbelanja secara daring menggunakan aplikasi. Dan yang paling populer dalam hal aplikasi transportasi Gojek masih dominan dengan 75% pengunduh dan 58% pengguna aktif.

Seperti tahun sebelumnya, Shopee masih menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para ibu saat belanja online (98%), sedangkan dibandingkan tahun 2021, tahun ini Tokopedia juga terlihat mengumpulkan lebih banyak penggunanya di tahun 2022 (65%), menyusul Lazada (50%), BliBli (20%), JD.ID (19%), Bukalapak (16%, Orami 915%), Zalora (8%), Bhinneka (1%), dan sisanya menggunakan platform lainnya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun 2022 ini para ibu justru lebih banyak mencari lebih produk bayi dan rumah tangga tahun ini. Sekitar 8% peningkatan produk bayi dan 12% produk rumah tangga dari ibu-ibu akan dibeli selama tahun ini. Lewat DMS ini, TheAsianparent juga melihat bahwa tahun 2022 ini ada 5 konten teratas yang menjadi pilihan pilihan para ibu adalah konten yang terkait dengan parenting (78%), konten yang menawarkan berbagai kontes atau giveaway (51%), informasi yang terkait dengan liburan (46%), berbagai promosi (43%) dan kutipan yang menginspirasi (35%)

Di tahun 2022 ini, semakin banyak ibu yang aktif mencari informasi online terkait baby & parenting tips, kami juga melihat ada peningkatan 3% ibu yang mencari lebih banyak ulasan produk melalui media sosial. Selain melihat kebiasaan dalam penggunaan gawai dan berbelanja daring para ibu, Digital Mum Survey ini juga memperlihatkan adanya peningkatan penggunaan TV apps. Netflix masih mendominasi layanan Streaming TV dan Vidio tahun ini..

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved