Trends

Ini Sektor Bisnis yang Paling Cuan di Masa Pandemi Menurut Safir Senduk

Warung makan Padang, salah satu bisnis kuliner yang dianggap survive di masa pandemi (Foto: Istimewa)
Warung makan Padang, salah satu bisnis kuliner yang dianggap survive di masa pandemi (Foto: Istimewa)

Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan selama ini kebanyakan orang mengira kunci kesuksesan berada pada pilihan sektor bisnis tertentu. Terlebih di masa pandemi ini, tak sedikit orang bertanya padanya tentang sektor bisnis apa yang bakal survive dan cuan. “Padahal itu cuma langkah pertama,” kata dia, Senin malam, 17 Agustus 2020.

Ia menjelaskan, hampir tiap orang menduga bisnis kuliner akan sangat prospektif, meskipun di tengah pandemi seperti saat ini. Dasar pertimbangan bahwa setiap orang pasti butuh makan, menurut Safir Senduk, bisa jadi benar.

Tapi bukan berarti tiap bisnis kuliner yang dirintis akan langsung berhasil mencetak laba. “Enggak juga. Karena banyak bisnis kuliner yang sepi,” ujar Safir.

Contoh lain, kata Safir Senduk, banyak orang ingin berbisnis kuliner seperti nasi padang karena banyak orang yang menyukai menu tersebut. Lagi-lagi, logika itu dirasa benar tapi ternyata pada kenyataannya, tak semua warung nasi padang ramai dikunjungi pelanggan. “Banyak yang sepi.”

Meskipun ada juga cerita sukses dari bisnis restoran nasi padang yang dibuka baru-baru ini di dekat rumah Safir Senduk di daerah Gading Serpong, Tangerang, Banten. Sejak awal tahun hingga sekarang restoran itu tidak pernah sepi. Sementara tak jauh dari situ, warung nasi padang yang namanya sudah sangat terkenal malah sebaliknya, paling sepi.

Dari sejumlah contoh itu, kata Safir Senduk, mengindikasikan pemilihan sektor bisnis tidak menjamin seseorang berhasil. “Itu cuma fase pertama,” kata dia.

Bila seorang ingin berbisnis, menurut Safir Senduk, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. “Perhatikan cara pemasaran, penentuan harga, public relations-nya seperti apa, dan bagaimana memasarkan produk itu di media sosial,” tuturnya.

Oleh karena itu, Safir Senduk menyebutkan, ada banyak faktor ketimbang fokus pada satu hal yakni memikirkan pilihan sektor bisnis yang akan dijalankan. “Jadi ada banyak faktor, termasuk pemilihan cara marketing, branding, warna logo bagaimana, semua saling membantu,” kata dia.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved