Management Trends

Inspirasi Semangat Juang Tiga UMKM di HUT ke-11 Tokopedia

Pendiri Dua Coffee, Omar Karim Prawiranegara saat berbagi kisahnya bisnis saat HUT ke-11 (17/08/2020)

Tokopedia menggelar rangkaian acara bukan sekadar hiburan, tapi juga berbagi kisah inspiratif, para pejuang bisnis di Indonesia. Acara yang diadakan secara virtual dalam rangka merayakan HUT ke-11 itu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI itu diselenggarakan di kanal video streaming Tokopedia Play.

Ketiga pelaku UMKM berbagi inspirasi bagaimana menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19 dalam talkshow yang dipandu Daniel Mananta dengan tema ‘Find Your New Spirit During a Pandemic’. Pendiri Dua Coffee, Omar Karim Prawiranegara yang turut berbagi kisahnya mengatakan, penjualan online kini menjadi tulang punggung bisnis di tengah pandemi.

“Sekitar 80 persen penjualan produk Dua Coffee, seperti biji kopi hingga kopi literan, datang dari Tokopedia. Dua Coffee juga berinovasi menghadirkan produk makanan siap saji dan camilan,” ujarnya. Pria yang lahir di Berkeley, 6 November 1985 ini, memutuskan berhenti dari dunia FMCG yang sudah ditekuninya selama 9 tahun untuk merintis usaha kopi bersama seorang teman lama.

Menurutnya, passion plus keterampilan dalam bidang penjualan dan perencanaan bisnis selama berkecimpung di dunia FMCG sangat membantunya dalam membangun bisnis. Ia memulai bisnis Dua Coffee Shop pada tahun 2016. Kini Omar sudah memiliki 4 cabang Dua Coffee Shop di Indonesia dan 1 cabang di Washington DC.

Lalu, pemilik Dewa Collection Bali, Dewanti Amalia Artasari, juga mengaku Tokopedia sangat membantu usahanya bisa tetap beroperasi di situasi ini. Ia bahkan harus menambah karyawan untuk memenuhi lonjakan pesanan online di tengah pandemi, yang mencapai lebih dari 5 kali lipat. Amalia kini mempekerjakan lebih dari 30 pengrajin benang dan terus berharap bisa membuka lapangan pekerjaan untuk lebih banyak masyarakat.

“Saya pemalas yang ingin sukses,” ungkap perempuan berusia 28 tahun yang biasa disapa Amalia. Ia memulai bisnis kerajinan benang untuk dekorasi rumah sejak tiga tahun silam. “Saya hanya suka rebahan dan main handphone, maka saya akhirnya memutuskan memulai bisnis via online,” kata Amalia.

Amalia awalnya sama sekali tidak punya keterampilan membuat anyaman benang ‘makrame’. Ia kemudian mempelajarinya secara mandiri dari kanal video streaming. Setelah memantapkan diri, Amalia bersama suami memutuskan keluar dari pekerjaan sebelumnya untuk fokus membangun bisnis ini.

Awal tahun 2020, Amalia membuka toko offline-nya, namun harus tutup karena pandemi, “Di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, platform digital Tokopedia membantu penggiat usaha lokal seperti kami dalam mempertahankan bisnis,” katanya.

Amalia menjual berbagai produk kerajinan benang ‘makrame’.Berbagai varian produk yang dihasilkannya, antara lain sarung bantal, hiasan dinding, kap lampu, gantungan pot, hingga ayunan. Sebagian besar bahannya menggunakan benang katun dan sisanya menggunakan benang nilon dan rotan. “Saya berharap bisa membuka lapangan pekerjaan untuk lebih banyak masyarakat,” ujarya.

Pendiri Jakcloth, Ucok Nasution, dalam kesempatan yang sama, menuturkan bahwa pihaknya sudah dua kali menggelar bazar fesyen lokal virtual di Tokopedia. Ucok berharap, kolaborasi antara bisnis offline dan online seperti ini bisa membantu membangkitkan perekonomian Indonesia, salah satunya lewat industri fesyen lokal.

Ucok mendirikan Jakcloth pada tahun 2007 sebagai ajang terbesar bagi para pegiat usaha lokal di industri fesyen untuk memperkenalkan mereknya kepada masyarakat luas. Ada lebih dari 300 brand yang disuguhkan bagi para pengunjung Jakcloth. Di masa pandemi ini, Jakcloth mengakselerasi adopsi platform digital Tokopedia untuk tetap beroperasi sekaligus mengangkat perekonomian industri fesyen lokal.

“Dengan konsisten memberikan panggung luas bagi para pegiat usaha lokal, salah satunya melalui Tokopedia Play Fest, kami ingin lebih banyak lagi masyarakat yang bangga buatan Indonesia,” kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak. Tokopedia secara konsisten memberi panggung pada merek-merek lokal agar berkembang dengan mengadakan berbagai acara khusus. Salah sataunya di acara ini.

Ia juga berharap semakin banyak UMKM yang tergerak memanfaatkan teknologi demi mempertahankan bisnis sekaligus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved