Management Trends

IPCC Terus Bertransformasi Menuju Terminal Kendaraan Kelas Dunia

IPCC Terus Bertransformasi Menuju Terminal Kendaraan Kelas Dunia
Rio T.N Lasse, Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan

Sejak didirikan pada 5 November 2012, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.(IKT) atau dikenal dengan nama IPCC kini telah berkembang pesat di usianya yang akan menginjak ke-10.

Merger Pelindo pun membawa angin segar untuk bisnis IPCC menuju terminal kendaraan kelas dunia. Berdasarkan road map IPCC 2020 – 2024, tahun 2022 ini, IPCC mengusung tema strategis korporasi Growth Through Integration dengan penekanan pada standarisasi kegiatan operasional di seluruh wilayah/terminal yang dikelola, integrasi Key Account Management dengan mengimplementasikan customer service center yang menjadi garda terdepan pelayanan.

“Kami juga melakukan optimalisasi aset yang dikelola untuk menciptakan berbagai peluang bisnis bagi IPCC,” ujar Rio T.N Lasse, Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan di Jakarta.

IPCC merupakan BUMN pemegang otoritas bisnis pengelolaan pelabuhanpelabuhan terminal kendaraan di wilayah PELINDO. Pasca merger PELINDO, tahun ini telah memperluas layanan di hampir semua pelabuhan utama di Indonesia. Selain di pelabuhan Tanjung Priok, IPCC juga telah memberikan layanan di Pelabuhan Belawan, Panjang Lampung, Gresik, Pontianak, dan Makassar.

Untuk menuju terminal kendaraan kelas dunia, langkah-langkah strategis yang dilaksanakan IPCC pada 2022 memfokuskan pada 4 hal yaitu integrasi, ekspansi, digitalisasi dan koordinasi. Dalam hal integrasi, perusahaan akan mewujudkan layanan terintegrasi ‘beyond the gate’, termasuk: standarisasi operasional, key account management , unlock idle assets. Selain itu, melakukan integrasi data dan layanan untuk memastikan kelancaran dari ‘Flow of Goods-Data-Money’. Sebagai bagian strategi integrasi ini, IPCC akan mengembangkan dan menerapkan proses bisnis secara konsisten.

Dalam hal ekpansi, Rio menambahkan bahwa IPCC akan mengoperasikan terminal kendaraan/roro yang layak secara komersial di area PELINDO. Kemudian, akan melakukan ekspansi bisnis ke pelabuhanan terkait lainnya yang layak secara komersial dan future readysecara organik ataupun anorganik. Juga,mewujudkan sinergi Grup PELINDO, yang mana IPCC berperan sebagai operator bisnis.

Strategi penting lainnya untuk menjadi IPCC menuju terminal kendaraan berkelas dunia adalah terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya era digital. Maka percepatan implementasi digitalisasi mutlak dilakukan diberbagai layanan. Kemudian implementasi jaringan information technology yang telah menyesuaikan dengan masterplan di seluruh wilayah kerja IPCC. Selain itu, penjajakan implementasi analytics, big data & business intelligence untuk mendukung bisnis masa depan.

“Bagi kami digitalisasi ini tidak hanya menyangkut teknologi, namun juga cara baru untuk merangkul pelanggan. Hal ini meliputi pengembangan teknologi, pembangunan sumber daya manusia dan proses perbaikan yang terus menerus IPCC lakukan”, tambah Rio.

Strategi terakhir yang dilakukan adalah dengan kordinasi, khususnya memperkuat koordinasi di dalam lingkup Grup Pelindo sesuai model bisnis pascamerger.

Saat ini, sekitar 50 ribu – 60 ribu total mobil dan alat berat ekspor dan impor dilayani IPCC setiap bulannya. Hampir semua pabrikan terkenal seperti Toyota, Honda, Suzuki, Hyundai, Mitsubishi, Isuzu, Daihatsu, Komatsu, dan lainnya telah mempercayakan pengurusan pengiriman kendaraan mereka melalui fasilitas IPCC. Layanan ini untuk tujuan domestik antar pulau/kota di Indonesia, maupun untuk tujuan ekspor ke luar negeri.

IPCC juga terus meningkatkan layanan fasilitas bongkar-muat kendaraan mobil, suku cadang, dan alat berat seperti truk, traktor dan bus untuk tujuan ekspor maupun impor.

“Dengan mempercayakan semua proses bongkar muat dari kegiatan ekspor impor kendaraan kepada kami, akan menjamin proses loading-uploading di pelabuhan lebih efisien, aman, cepat dan terjamin. Karena semua peralatan di sini telah menggunakan alat yang serba otomatis dan tercanggih saat ini. Dan semua sistem layanan telah terdigitalisasi sehingga lebih efisien, akurat dan akuntabel,” tambah Rio.

Di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta saja, IPCC Terminal Kendaraan menyediakan lahan hingga lebih 31 hektare yang mampu menampung lebih dari 1 juta kendaraan sebelum proses ekspor, maupun parkir sementara maksimal satu bulan setelah kedatangan produk yang diimpor.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved