Marketing Trends

JAC Kenalkan Filler Hybrid untuk Perbaiki Kontur Wajah dan Kualitas Kulit

dr. Olivia Ong, Medical Director Jakarta Aesthetic Clinic

Pandemi Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penggunaan masker harian ternyata tidak menyurutkan niat pasien Jakarta Aesthetic Clinic (JAC), klinik estetika asal Indonesia yang sudah dikenal se-Asia Pasifik untuk prestasinya, melakukan perawatan estetika demi menjaga tampilan agar tetap awet muda dan menarik.

Masa-masa sulit panjang ini telah menyita perhatian, kesehatan fisik, dan mental banyak orang. Satu hal yang terbukti mampu menjaga mental tetap positif adalah dengan memupuk kepercayaan diri yang didapat selepas perawatan estetika yang didesain sesuai keunikan tiap pribadi.

Namun tidak seperti masa sebelum pandemi Covid-19, di mana orang gemar melakukan clinic shopping untuk mencari harga termurah. Masyarakat sekarang ini lebih mengutamakan kualitas dan pelayanan, untuk menurunkan segala risiko paparan berlebihan di luar rumah, efek samping tindakan, membuang-buang waktu dan uang yang tidak perlu.

Kenyataannya, selama masa pandemi, treatment filler masih menjadi primadona. Filler terus semakin mencuri perhatian masyarakat karena hasilnya yang instan. Namun tidak berpuas di sini, JAC kemudian mengeluarkan solusi Filler pintar di tengah pandemi, bernama Filler Hybrid yang memberi keuntungan lebih bagi siapapun yang menjalaninya, sehingga dapat menghemat pengeluaran dan mendapat hasil yang lebih maksimal.

“Hasilnya lebih cepat, lebih nyata, bukan hanya mengkontur tapi juga mampu mengangkat dan memperbaiki kualitas kulit, yang jadi banyak masalah banyak orang di masa pandemi. Selain itu, Filler Hybrid dapat menjangkau area perawatan yang lebih luas, misalnya wajah sampai leher atau leher dan punggung tangan. Hasilnya dapat bertahan lama, cukup lakukan perawatan dengan Filler Hybrid setahun dua kali,” jelas dr. Olivia Ong, Medical Director Jakarta Aesthetic Clinic.

Filler Hybrid yang pertama kali digaungkan oleh JAC adalah gabungan teknologi filler premium sesuai kebutuhan unik setiap pasien yang kerjanya saling menguatkan dan melipatgandakan hasilnya, daripada disuntikkan secara terpisah. Dikombinasikan dengan ketajaman analisa dan teknik menyuntik khusus tim dokter JAC, membuat siapapun yang menjalani perawatan ini merasa berbahagia karena impiannya dapat tercapai.

Laudya Cynthia Bella, public figure yang merupakan salah satu pasien setia JAC mengungkapkan bahwa Filler Hybrid mampu mengangkat, memberi kontur sempurna pada wajahnya, dan seketika mengatasi masalah pipi chubby. Bella mengaku rutin dan senang perawatan di JAC jelang shooting karena hasilnya yang selalu dapat diandalkan tanpa pernah mengubahnya menjadi orang lain, hal yang membuat kepercayaan dirinya kuat memancar.

Sementara itu menurut Astrid Satwika, presenter dan influencer yang belum lama ini menjalani treatment Filler Hybrid di JAC, mengaku bahwa treatment tersebut dilakukannya untuk mengatasi masalah kulit sensitifnya yang memburuk semenjak pandemi, “Filler Hybrid JAC adalah breakthrough di dunia kecantikan! Minggu demi minggu saya merasakan kulit wajah dan leher saya menjadi semakin kenyal tanpa adanya penambahan volume. Noda di kulit seperti bekas jerawat cepat pudar karena regenerasi kulit lebih baik dan mampu menahan kelembapan dengan sempurna,” kata Astrid.

“JAC berharap bisa terus membantu menyuntikkan kepercayaan diri ke setiap orang, terutama wanita Indonesia, yang sadar maupun tidak disadari juga terkena dampak pandemi secara mental. Masing-masing orang memiliki cara masing-masing untuk meng-embrace dirinya dan menemukan kebahagiaan untuk masa depan lebih gemilang, perawatan estetika di tempat yang tepat adalah salah satu key to happiness,” utur dr. Olivia Ong.

Menurutnya, pasien tidak perlu khawatir untuk melakukan treatment di JAC lantaran protokol kesehatan yang yang ketat. JAC selalu memastikan hanya tim sehat yang dapat melayani pasien setiap harinya. Dari tenaga medis sampai cleaning service telah divaksin dan tetap wajib menjalani swab antigen yang rutin dilakukan per 7 hari, serta swab PCR bergilir. Pasien JAC yang datang pun juga harus mengikuti prosedur dengan menjalani test swab antigen terlebih dahulu.

Seluruh tim dokter dan tim yang bertugas di klinik, termasuk pasien, wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level-2 yang lengkap sesuai standar internasional praktik kedokteran estetika selama pandemi Covid-19.

Satu pasien, satu waktu, satu ruangan adalah komitmen yang JAC jalani untuk mencegah adanya penularan virus. JAC juga membatasi jumlah pasien yang datang, hanya maksimal 30 pasien per harinya. Seluruh ruangan klinik juga wajib disemprotkan disinfektan untuk memastikan klinik aman dan terbebas dari virus.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved