Marketing Management Technology Trends zkumparan

JNE Targetkan Pertumbuhan 30% di 2018

Presiden Direktur JNE Express, Mohamad Feriadi.

Pertumbuhan bisnis logistik Tanah Air semakin meningkat seiring maraknya perdagangan online (e-commerce).

Menurut riset iDEA dan Taylor Nelson Sofres, nilai monetasi perdagangan online mencapai US$130 miliar, meningkat 5,7 kali lipat dari perdagangan tahun 2016 yang sebesar US$22,6 miliar.

Menurut Presiden Direktur JNE Express, Mohamad Feriadi, jika 13% dari total tersebut dipergunakan untuk belanja kebutuhan pengiriman ekspres, pos dan logistik, maka market size industrinya mencapai US$16,9 miliar atau sekitar Rp219,7 triliun. Baginya, sektor logistik dan distribusi akan terus berkembang, didukung dengan perkembangan perekonomian yang membaik,

Saat ini nilai pasar industri logistik di Indonesia mencapai Rp2,1 triliun dengan pertumbuhan mencapai 14,7%. “Potensi ini terus tumbuh sangat besar karena saat ini juga berkembang sektor ekonomi digital. Jumlah paket JNE yang beredar tahun 2017 ada sekitar 800 juta paket, sebagian besar untuk industri e-commerce,” ungkapnya. Iklim ini membuat posisi JNE sebagai layanan pengiriman sangat diuntungkan, terlebih dengan lokasi yang tersebar dan dapat menjangkau seluruh Indonesia.

Pertumbuhan JNE dalam lima tahun terakhir di atas 30%. Munculnya pemain baru menjadi tantangan bagi perusahaan agar pertumbuhannya tetap terjaga dan menjadi leader. Potensinya begitu besar, dapat tumbuh sekitar 14-15%, kekuatan untuk JNE masih signifikan dengan terus menghadirkan inovasi baru dan loyalitas bersama mitra e-commerce. “Kami melakukan inovasi dengan program keliling ke 18 kota yaitu ‘Yuk Ngajak Online’. Program ini mengedukasi siapa saja (UMKM) untuk menjadi pelaku bisnis melalui JNE. Kami mengajak mereka untuk memanfaatkan perkembangan teknologi menjadi entrepreneur,” ujarnya.

Salah satu inovasi yang dihadirkan JNE adalah memberikan kesempatan masyarakat yang ingin berbelanja online, khususnya Tokopedia dapat melakukan pembayaran melalui outlet JNE. Kini, ada hampir 400 lokasi disediakan JNE untuk mereka yang ingin belanja online. Selain itu, JNE mengajak UMKM di daerah untuk menjadi mitranya. “Mereka kami bukakan counter di tempatnya dengan berbagai fasilitas untuk mempermudah jika terjadi transaksi,” kata Feriadi.

JNE juga akan membangun fasilitas pergudangan mega hub dengan kapasitas 60 juta kiriman per bulan di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng. Penggunaan robot sebagai bagian untuk meminimalisir error yang terjadi. Dengan dibangunnya hub ini, kapasitas akan lebih banyak dengan kecepatannya 60 ribu kiriman per jam. “Nantinya JNE akan menjadi perusahaan pertama yang menggunakan teknologi yang akan selasai di 2019,” ungkapnya.

JNE berhasil menjaring pelanggan ritel sekitar 60-70%, sedangkan sisanya adalah pengiriman untuk pelanggan korporasi. Kapasitas pengiriman JNE tahun 2017 mencapai 18 juta paket dalam sebulan atau 500-600 ribu kiriman per hari.

Sekarang JNE telah memiliki karyawan 40.000 orang yang tersebar di titik layanan JNE lebih dari 6.000 dan jumlah armada mencapai 7.000 unit. Rencananya penambahan jaringan akan dilakukan sebesar 15-20% per tahun. “Dengan tersebarnya jumlah jaringan tersebut dapat memudahkan pelanggan dalam menjangkau titik layanan JNE, sehingga bisnis dapat dilakukan hingga ke pelosok Nusantara. Targetnya pertumbuhan di 2018 di angka 30% per tahun,” ujar Feriadi menjelaskan.

Reportase: Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved