Technology Trends zkumparan

J&T Express Tingkatkan Efisiensi dengan Investasi Mesin X-ray

J&T Express Tingkatkan Efisiensi dengan Investasi Mesin X-ray
Mesin sortir otomatis J&T Express. (Foto: J&T)

Di tahun ke-4 ini, J&T Express terus berupaya memaksimalkan operasional melalui penggunaan teknologi yang mumpuni. Hal ini merupakan antisipasi dari peningkatan jumlah paket pada saat peak season. Sejak Desember 2018 J&T telah menggunakan mesin sortir otomatis (Automatic Sortation Machine).

Cargo and Operation Manager J&T Express, Yohanes, mengungkapkan, mesin ini dilengkapi dengan barcode scanning yang terintegrasi dengan server sehingga secara otomatis paket akan di tempatkan sesuai wilayah pengiriman. Dalam satu putaran, mesin ini bisa menyortir ke 180 destinasi atau rata-rata 30.000 paket per jam.

Yohanes pun mengklaim bahwa 99,9% kerja mesin ini akurat. “Saat ini error margin nya hanya nol koma sekian persen, dulu sebelum memakai mesin ini bisa mencapai 1-2%,” katanya.

Tidak hanya mesin sortir otomatis, J&T Express telah berinvestasi pada mesin X-ray. Menurut Yohanes, penggunaan mesin ini bertujuan mengefesiensi pemeriksaan isi paket yang biasanya dilakukan di bandara.

“Kami investasi sendiri sehingga dapat memangkas proses antrian di tempat X-ray 2-3 jam. Dengan memangkas waktu diharapkan dapat memberikan SLA (Service Level Agreement) yang lebih baik,” ujarnya.

Namun, mesin X-ray ini secara resmi baru akan digunakan pada Maret 2019. “Mesin X-ray ini telah mendapatkan sertifikasi dan izin operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan saat ini sedang menunggu finalisasi assesment dari airlines,” tambah Yohanes.

Di samping pengembangan mesin sortir otomatis dan mesin X-Ray mandiri, J&T Express melengkapi seluruh drop point nya dengan CCTV. Menurut Yohanes, seluruh CCTV ini terkoneksi secara terpusat di gateway J&T Express Jakarta dengan fasilitas monitoring center dan terkoneksi dengan lebih dari 2.000 cabang di Indonesia.

“CCTV digunakan untuk me-monitoring kinerja internal dan distribusi paket yang diterima ataupun dikirimkan. Adanya pusat monitoring ini memudahkan dalam pemantauan prosedur operasional yang terjadi di lapangan sehingga dapat meminimalisir akan terjadinya kesalahan,” ujarnya.

Dengan adanya tiga fasilitas tersebut, menurut Yohanes, Gateway J&T Express Jakarta menjadi pusat sortir pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas terlengkap. Sementara itu, trafik pengiriman J&T Express saat peak season Harbolnas mencapai 4,5 juta paket dan hari normal 600-700 ribu paket per hari.

Editor : Eva Martha Rahayu

wwww.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved