Management Trends

Jumlah Pelanggan McEasy Tumbuh 10 Kali Lipat Sepanjang 2022

Raymond Sutjiono dan Hendrik Ekowaluyo, Co Founder McEasy.

Menutup tahun 2022, startup sistem manajemen dan pelacakan logistik pintar McEasy mencatatkan pertumbuhan pelanggan lebih dari 10x lipat year-on-year (YoY) dibandingkan Desember 2021. Sejauh ini, lebih dari 600 perusahaan dari berbagai skala di Indonesia telah menggunakan solusi manajemen logistik yang ditawarkan McEasy.

Raymond Sutjiono, Co-founder McEasy mengatakan, sektor logistik digadang-gadang kembali menjadi tulang punggung ekonomi di tahun 2023. Industri logistik di Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan compound annual growth rate sebesar 7,9% hingga mencapai US$ 300,3 miliar pada 2024.

“Sebagai stakeholder dalam sektor ini, kami juga melihat meningkatnya kebutuhan para pengusaha logistik untuk menggunakan sistem manajemen terotomasi guna membantu bisnis prosesnya,” ujar Raymond.

Ketika memulai bisnis ini, ia mengaku kemitraan McEasy didominasi oleh korporasi besar. Menariknya, empat tahun kemudian, 50% mitra adalah perusahaan berskala kecil hingga menengah (UKM) logistik dan transportasi yang berdomisili di pulau Jawa, Sumatera hingga Sulawesi. Artinya, pelaku UKM sudah merasa butuh naik kelas dengan dibantu inovasi teknologi berstandar internasional.

Di tahun 2022 lalu, McEasy telah bekerja sama dengan berbagai pihak pemerintah dan asosiasi untuk membantu pengembangan bisnis para pelaku UKM Indonesia. Misalnya, menginisiasi program kolaborasi pemberian GPS gratis dengan SMESCO yang merupakan lembaga resmi di bawah Kementerian Koperasi dan UKM serta dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

McEasy juga aktif melakukan edukasi digitalisasi sistem rantai pasok bersama Asosiasi Logistik Indonesia, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia. Lebih dari itu, dengan adanya kerja sama yang terjalin dengan pemerintahan dinilai dapat membantu para pelaku usaha logistik dan transportasi dalam proses perizinan.

Contohnya kerja sama dengan Silacak sistem Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan untuk proses perizinan barang khusus, serta dengan Kementerian Perhubungan untuk perizinan online angkutan darat dan multimoda.

Pada 2023, McEasy akan terus fokus memperkenalkan inovasi teknologi untuk mendigitalisasi proses bisnis pelaku UKM & perusahaan besar di bidang transportasi dan logistik pada sektor first mile, mid mile & cold chain sembari mengembangkan solusi untuk industri lain, seperti industri pengangkutan penumpang, agrikultur dan pertambangan. “Banyaknya aktivitas logistik serta opportunity digitalisasi di daerah menjadi alasan utama,” jelas Raymond.

Selain itu di tahun ini, perusahaan menargetkan kendaraan yang terintegrasi ke dalam ekosistem McEasy bertambah hingga 400% YoY setelah sebelumnya bertambah sebesar 250% pada 2022. “Pelaku usaha di kota tier dua dan tiga masih memerlukan edukasi dan pendampingan agar dapat meningkatkan efisiensi dan performa bisnis mereka,” lanjut Raymond.

Hingga saat ini, McEasy memiliki tiga produk unggulan, yaitu Transportasi Management System (TMS) dan Vehicle Smart Management System (VSMS) dan Route Optimization. Solusi berbasis teknologi ini menawarkan dua kemudahan utama, yakni pemantauan armada secara real-time yang dapat ditambahkan dengan integrasi perangkat keras berbasis sensor guna menjaga kualitas bahan baku dan efisiensi biaya selama pengiriman.

Selanjutnya, dengan sistem yang terintegrasi, percepatan proses operasional pengiriman melalui digitalisasi dari hulu ke hilir dapat menjawab permasalahan penyedia jasa logistik dan distribusi untuk menaikkan pendapatan perusahaan dan menekan biaya operasional.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved