Trends

Jurus Manulife Tingkatkan Pelayanan Nasabah

Kanan kiri : Director & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun, Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland, Hans de Waal Director & COO Manulife Indonesia dan Caroline Utomo, Head of Business Transformation Officer Manulife Indonesia disela-sela pembukaan Customer Contact Centre di Ground Floor North Tower Sampoerna Strategic Square Jakarta (15/4).

Nasabah merupakan prioritas utama bagi industri asuransi, sehingga pelayanan terhadap nasabah perlu terus ditingkatkan. Hal ini juga menjadi concern PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) untuk terus meningkatkan pelayanannya terhadap para nasabah. Salah satu diantaranya menyediakan fasilitas Customer Contact Centre yang lebih representatif dan nyaman. Bila sebelumnya layanan Manulife Indonesia Customer Contact Centre di lantai 3 South Tower, kini dialihkan ke ground floor North Tower Sampoerna Strategic Square Jakarta.

Menurut Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland,kenyamanan nasabah harus menjadi prioritas utama, sehingga segala kebutuhan nasabah harus didahulukan. Hal ini yang mendorong Manulife harus terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan lebih baik. “Itulah kunci sukses sebuah bisnis bisa bertahan lama,” kata Ryan.

Ryan menambahkan pengalihan ini dirasa penting karena jumlah nasabah yang datang cukup banyak. Jumlah rata-rata nasabah yang datang ke layanan Customer Contact Centre Manulife Indonesia sebelum pandemi tercatat sekitar 100-120 orang per hari. Sedangkan, setelah pandemi Covid 19, terutama dengan pembatasan kapasitas, nasabah yang datang rata-rata 50 orang per hari dengan menjalankan protokol kesehatan. Padahal, Manulife Indonesia telah menyediakan layanan non-face to face dengan kemudahan teknologi. Namun, masih banyak nasabah yang memilih untuk datang langsung ke customer contact centre.

Selain itu, Manulife juga merenovasi kantor pusat dengan mengubah tata letak dan suasana melalui konsep open space. Hal ini dimaksudkan agar mereka semakin berkolaborasi satu sama lain dan terus memenuhi kebutuhan nasabah. Manulife Indonesia juga terus berinovasi untuk menjaga kesehatan, keamanan, dan kenyamanan nasabah, karyawan dan tenaga pemasarnya. Ini merupakan cara terbaik untuk bertumbuh.

Ryan optimistis dengan strategi ini peringkat Manulife akan meningkat. Apalagi, saat ini Manulife Indonesia mengelola aset sebesar Rp 72 triliun di tahun 2019, melindungi lebih dari 2,1 juta nasabah, serta didukung oleh 11,000 karyawan dan tenaga pemasar.

Direktur & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia, Novita Rumngangun menambahkan, sejak Customer Contact Centre yang baru ini diperkenalkan, sudah banyak nasabah yang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mendapatkan pelayanan, misalnya pengajuan klaim rumah sakit dan kematian sekitar kurang dari 100 nasabah. Sedangkan, klaim pensiun sekitar 200 nasabah, terutama di bulan Maret 2021.

Menurut Novita, tahun 2020, total klaim yang dibayarkan Manulife Indonesia sekitar Rp 5,5 triliun atau sama dengan Rp 15 miliar per hari. Sedangkan, total klaim Covid-19 yang dibayarkan Manulife Indonesia hingga 10 Maret 2021 tercatat sebanyak Rp 172,5 miliar.

Secara keseluruhan indusri asuransi pada akhir 2020 membukukan pendapatan premi asuransi kesehatan sebesar Rp 7,98 triliun, naik 20,9 % dibanding 2019 yakni Rp 6,6 triliun. Ini membuktikan naiknya jumlah orang yang diasuransikan karena kesadaran akan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Tentu saja, tumbuhnya premi asuransi kesehatan ini perlu diikuti dengan pelayanan yang prima terhadap nasabah dari para karyawan dan tenaga pemasar di berbagai cabang Manulife di Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved