Jurus Suci Arumsari Orbitkan Alodokter | SWA.co.id

Jurus Suci Arumsari Orbitkan Alodokter

Suci Arumsari, co-founder & President Alodokter.
Suci Arumsari, co-founder & President Alodokter.

Berbekal visi inovatif dan tekad yang kuat, Suci Arumsari ikut mewarnai lanskap industri kesehatan di Indonesia. Peran wanita kelahiran 1986 itu tersalurkan melalui platform kesehatan digital bernama Alodokter.

Modal utamanya adalah keyakinannya bahwa teknologi dapat memajukan sektor kesehatan. Di antaranya, melalui layanan telemedicine yang dapat menghubungkan pasien dengan dokter yang berkualitas secara online.

Suci sebetulnya tidak memiliki latar belakang pendidikan ataupun pengalaman praktik di dunia medis. Pengalaman pribadi yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya yang membuatnya berdedikasi membangun Alodokter.

Suatu ketika dia sempat mengalami cedera di bagian tulang belakang dan berusaha mencari berbagai informasi melalui internet. Namun, karena merasa tidak puas dengan minimnya informasi akurat, dia sempat frustrasi untuk menemukan solusi atas masalahnya. Dari sinilah muncul tekadnya untuk membuat situs kesehatan yang memuat informasi kesehatan yang akurat, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan oleh profesional di bidangnya.

Pada Juli 2014, Suci bersama rekannya, Nathanael Faibis, mendirikan Alodokter sebagai situs informasi untuk membantu pasien dalam mencari informasi medis. Kedua co-founder ini berbagi peran: Suci sebagai President Alodokter, sedangkan Nathanael sebagai CEO perusahaan ini.

Seiring berjalannya waktu, Alodokter berkembang menjadi lebih dari sekadar platform informasi. Pada 2016, layanannya diperluas dengan menyediakan konsultasi medis secara online untuk pengguna. Dengan layanan ini, pengguna dapat menghubungi dokter secara langsung untuk berkonsulasi ataupun menerima saran medis secara personal.

Pendanaan awal diterima Alodokter pada April 2015 senilai US$ 600 ribu, dari tiga modal ventura global dan pengusaha internasional. Di tahun-tahun berikutnya ada tambahan pendanaan dari sejumlah investor, seperti SoftBank Ventures, Sequis Life, Philips, dan Golden Gates Ventures. Lalu, pada Juli 2021, Alodokter memperoleh suntikan dana dari MDI Ventures (anak usaha PT Telkom) dan Samsung Ventures.

Lewat platform Alodokter, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis yang tersedia melalui fitur chat. Jika diperlukan tindakan medis lebih lanjut, pasien akan diarahkan untuk membuat janji temu dokter untuk konsultasi offline di rumah sakit atau melakukan pemeriksaan di laboratorium fasilitas pelayanan kesehatan.

Selama pandemi Covid-19 menerpa, layanan konsultasi online semakin diterima oleh masyarakat. Selama masa pandemi itu, Alodokter telah mengimplementasikan banyak program penanggulangan Covid-19, seperti layanan digital deteksi dini risiko Covid-19, sentra vaksinasi gratis, edukasi vaksin, dan chat konsultasi dokter gratis. Suci menyebutkan, pihaknya bahkan bisa menjalani ratusan ribu konsultasi dalam sebulan di platformnya.

Layanan telemedicine, menurutnya, bukan untuk menggantikan peran dokter. “Telemedicine hadir sebagai jembatan antara dokter dan pasien agar lebih leluasa menanyakan segala macam kebutuhan pasien dan berkomunikasi dengan lebih intens,” katanya.

Dalam pandangan Suci, untuk hal yang berhubungan dengan kesehatan, kita tidak bisa main-main. “Semua layanan dan inovasi yang kami jalankan selalu berfokus pada kebaikan dan manfaat untuk masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan,” katanya. Dalam kiprahnya, perusahaan rintisan di bidang healthtech yang telah diakui Ikatan Dokter Indonesia ini berupaya memperkuat ekosistem kesehatan dengan menggandeng komunitas dokter.

“Semua layanan dan inovasi yang kami jalankan selalu berfokus pada kebaikan dan manfaat untuk masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.”

Suci Arumsari, Co-Founder & President Alodokter

Selain fokus memenuhi kebutuhan pengguna dari kalangan pasien, Alodokter juga membangun Alomedika, platform yang dikhususkan untuk dokter agar dapat mengakses berbagai sumber daya medis terkini, seperti jurnal, panduan klinis, ataupun materi pelatihan. Para dokter juga bisa mengikuti Alomedika eCourse, kursus online resmi dalam program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, dan dokter peserta akan memperoleh Satuan Kredit Profesi.

Saat ini Alodokter telah memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif bulanan dan menghimpun 100 ribu dokter terdaftar. Perusahaan ini juga telah bekerjasama dengan lebih dari 1.500 instansi, yang terdiri dari rumah sakit dan klinik di Indonesia.

Tidak berhenti sampai di sana, Suci bersama sekitar 500 karyawannya terus berinovasi. “Teknologi sangat cepat sekali berubah. Kami sebagai perusahaan kesehatan berbasis teknologi harus selalu beradaptasi, berinovasi, dan berimprovisasi terhadap layanan-layanan yang akan kami berikan kepada masyarakat,” ungkap mantan penyiar radio dan produser televisi swasta tersebut.

Sejumlah terobosan dihadirkan dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya, remote diagnostics, yang akan mendeteksi suara batuk untuk mengetahui enam kondisi paru-paru, seperti infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis, ISPA, batuk rejan, dan bronkitis.

Fitur tersebut dikembangkan bekerjasama dengan ResApp, perusahaan teknologi kesehatan digital dari Australia. Adapun tingkat akurasi diagnosisnya 87%-97%, yang berarti sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional.

Terobosan lainnya adalah menghadirkan asisten virtual untuk para dokter dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI). Fitur yang disebut Alni ini dikembangkan sejak 2018, dengan memanfaatkan data yang sudah dikumpulkan Alodokter secara kolektif melalui banyak telekonsultasi pasien yang telah dilakukan lewat platform dan saran-saran konstruktif yang selalu disampaikan oleh dokter yang tergabung.

Alni menggunakan AI untuk melakukan pre-screen melalui rangkaian pertanyaan dan menghasilkan pre-diagnosis untuk akhirnya menjadi rekomendasi yang bisa digunakan oleh dokter telemedicine dari Alodokter. Setelah dokter memiliki semua informasi yang disusun oleh kemampuan AI, peran dokter selanjutnya adalah membuat keputusan buat sang pasien.

Diungkapkan Suci, dia bersama Nathanael menjalani kepemimpinan dengan filosofi yin dan yang agar bisa saling mengisi. “Yang terpenting bagi kami adalah keterbukaan terhadap semua karyawan dan kolaborasi dengan semua pihak,” ujarnya menandaskan. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)