Management Trends

KADIN Jadi Tuan Rumah Indonesia Infrastructure Week

KADIN Jadi Tuan Rumah Indonesia Infrastructure Week

Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan infrastruktur. Dari study yang dilakukan oleh McKensey, penambahan infrrastruktur sebesar 10% akan berdampak pada pertumbuhan GDP sebanyak 1%. Mendukung keberlangsungan infrastruktur di Indonesia, KADIN berinisiatif menjadi tuan rumah penyelemggaraan ASEAN Infrastructure G2B Investment Forum yang akan diselenggarakan November nanti. Tantangannya soal perencanaan, pembiayaan, pembangunan, dan pengoperasian.

IMG_20160801_103758-640x480

Rosan P. Roeslani, Ketua KADIN menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap agenda infrastruktur pemerintah dan ASEAN secara luas. Selain itu, pihaknya juga ingin memdorong adanya hubungan strategis antar pemangku kepentingan. “Kami ingin mendorong terciptanya hubungan strategis mengenai kerja sama bisnis antara pemerintah, daerah, BUMN serta pengembang swasta di bidang teknologi dan jasa bersama dengan investor global yang diundang dalam forum ini,” ujar Roslan.

ASEAN Infrastructure G2B Investment Forum ini berfokus pada agenda Infrastruktur Indonesia selama 5 tahun ke depan. Nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur US$ 450 miliar dan US$ 3,3 triliun untuk master plan konektifitas dengan ASEAN di 15 tahun mendatang.

“Indonesia merepresentasikan sepertiga dari anggaran infrastruktur ASEAN yang telah diajukan. Sudah sewajarnya Indonesia menciptakan sebuah wadah bagi pemerintah dan sektor swasta agar dapat menyamakan misi, visi, membangun kemitraan, dan mendukung secara nyata master plan di ASEAN Community,” tambah Roslan.

Sebagai dukungan dari forum ini, Ketua BKPM, Thomas Lembong, menjelaskan, kegiatan ini dapat menjadi cara untuk mendukung iklim investasi yang baik. Sebab forum ini menyediakan wadah bagi pemimpin industri dan pemerintah di wilayah ASEAN untuk mendiskusikan investasi domestik serta regional yang tercantum dalam master plan ASEAN Connectivity. Seperti yang telah diketahui, saat ini infrastruktur memang menjadi prioritas bagi program pemerintah.

“Investasi saat ini dilakukan pemerintah untuk mempercepat program pembangunan. Sebagai gerbang utama pebisnis dan pemerintah, kami punya amanat langsung untuk bisa ciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar Mantan Menteri Perdagangan itu.

Alan Solow, CEO PT Infrastructure ASEAN juga menambahkan bahwa pihaknya memamg berencana untuk membangun wadah pelaku usaha regional, global, maupun lokal untuk memperoleh visibilitas dan akses untuk memperoleh investasi.

“Kami telah menerima konformasi dari beberapa perusahaan global yang tertarik untuk bergabung. Kami akan selalu terbuka untuk itu,” kata Alan. Sebagai tambahan, Indonesia Infrastructure Week tahun 2015 berhasil menarik perhatian 13.620 peserta dengan total transaksi US$9,6 miliar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved