Marketing Trends

Kampanye Pentingnya Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Alami dengan Antioksidan

Asthin, produk Soho Global Health kampanyekan pentingnya anti oksidan di masa pandemi

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga telah diperlonggar. Secara bertahap, dimulai fase pertama pada 1 Juni lalu, telah dibuka kembali operasional industri dan jasa bisnis, pembukaan pusat perbelanjaan, sekolah, dan pada awal Agustus diharapkan seluruh kegiatan ekonomi sudah dapat beroperasi kembali. Salah satu persiapan yang penting diperhatikan selain tetap menjaga jarak interaksi, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, masyarakat harus diingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh.

Dr. dr. Erlina Burhan, SpP, Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, menegaskan, bila PSBB tidak dapat dijalankan dengan disiplin dan masyarakat lengah menjalankan protokol kesehatan, diperkirakan terjadi gelombang kedua pandemi Covid 19 di Indonesia setelah bulan Juni 2020. Selain gelombang kedua Covid 19, pada saat yang bersamaan juga muncul potensi kesehatan metabolik yang meningkat.

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat harus melakukan makan yang cukup, istirahat yang cukup, memiliki suasana hati yang bagus atau jangan tress, minum vitamin, dan sebagainya. “Untuk mereka yang tidak begitu yakin apakah makanan yang dikonsumsi sudah cukup mengandung vitamin, maka mereka bisa melengkapinya dengan mengonsumsi produk vitamin atau suplemen,” ujar dr. Erlina.

Dokter Spesialis Alergi-imunologi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI mengatakan, Covid 19 ini merupakan suatu virus pandemik yang menimbulkan ketakutan banyak orang. Jadi, semua orang pakai macam-macam, termasuk pakai suplemen.

Prof. Iris dalam diskusi pentingnya anti oksidan pada tubuh

“Terpenting pada kondisi seperti ini adalah antioksidan. Ini penting sekali, karena proses di dalam tubuh, seperti makanan dan segala macam, akan terbentuk oksidan-oksidan. Jadi, antioksidan itu adalah salah satu yang meningkatkan imun sistem. Antioksidan ada di vitamin A, C, dan E. Kalau ada yang sejenis itu yang bisa kita konsumsi, itu bagus sekali, seperti Astaxanthin misalnya. Dan, ini bisa dijadikan suplementasi untuk kecukupan antioksidan dalam tubuh kita,” ujarnya. Prof. Iris mengatakan, bukan hanya pada saat Covid-19, sehari-hari pun kita butuh antioksidan. Apalagi, dengan kondisi Covid-19 di mana setiap orang butuh sistem imun yang baik.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, cara kerja antioksidan adalah menetralisir molekul radikal bebas di dalam tubuh. Artinya, antioksidan adalah suatu substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas (zat-zat yang dapat menimbulkan racun di dalam tubuh). Dengan antioksidan, radikal bebas dapat ditangkal. Sehingga tubuh kita juga dapat menangkal peradangan, antara lain radang sendi.

“Kalau kita tidak yakin dengan kecukupan mengonsumsi buah dan sayur, kita bisa menambahnya dengan mengonsumsi suplemen. Contohnya, suplemen yang mengandung Astaxhantin yang memang sangat khas mengandung antioksidan. Namun, bagi orang yang sudah yakin dengan konsumsi buah dan sayur, ya sudah, tidak apa-apa jika tidak melengkapinya dengan suplemen,” lanjut Prof Iris. Astaxhantin sebetulnya ada di dalam tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan dan hewan tertentu, yang bisa dikonsumsi untuk memperoleh antioksidan.

Sayangnya, konsumsi sayur dan buah sehari-hari sering tidak cukup. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak 400 gram per hari. Sedangkan rata-rata orang Indonesia hanya konsumsi 173 gram perhari (data BPS 2016).

Padahal, bila antioksidan dalam tubuh bagus, maka orang akan lebih fit, lebih bergairah, lebih bersemangat, tidak lemah dan lesu, dan sebagainya. Bahkan, antioksidan juga bagus untuk kulit. Banyak kegunaan antioksidan, selain dapat menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Antioksidan sangat penting untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas itu terbentuk dari racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Paling mudah itu adalah dari asap rokok dan asap kendaraan bermotor yang dapat menciptakan radikal bebas. Antioksidan dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas tadi.

Sebaliknya, bila kekurangan antioksidan, daya tahan tubuh akan menurun. Seperti diketahui, vitamin C juga mempengaruhi sistem imun. Artinya, tanpa vitamin, tubuh tidak bisa membentuk sistem imun yang baik. Oleh karena itu, vitamin itu sangat dibutuhkan untuk mempertahankan sistem imun kita. Bahkan, untuk dokter kulit, mereka lebih senang dengan antioksidan. Karena, dapat menetralisir radikan bebas dan meningkatkan produksi colagen pada kulit, mengurangi jerawat, antiaging, dan sebagainya.

Dengan beragam manfaat antioksidan, tiap orang membutuhkan antioksidan. Baik anak-anak maupun orang dewasa. “Makanya, ada vitamin C untuk anak-anak yang mengandung antioksidan. Sebab, tujuan dari antioksidan adalah menetralisir radikal bebas,” katanya.

VP Research & Development SohoGlobal Health DR. Raphael Aswin Susilowidodo, mengatakan, M.Si, Asthin series merupakan rangkaian suplemen kesehatan yang mengandung Astaxanthin sebagai sumber antioksidan. Suplementasi Asthin® sering digunakan sebagai terapi suportif yang berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. “Asthin mengandung bahan aktif natural Astaxanthin yang berasal dari mikroalga spesies Haemustococcus pluvalis. Sebagai salah satu senyawa golongan karotenoid, astaxanthin memiliki potensi antioksidan yang sangat kuat,” ucapnya. Potensi antioksidan Astaxanthin adalah 6000x lebih kuat bila dibandingkan dengan vitamin C, 500x lebih kuat bila dibandingkan dengan vitamin E, 550x lebih kuat bila dibandingkan dengan EGCG (kandungan pada teh hijau), 800x lebih kuat bila dibandingkan dengan Coenzyme Q10 & 75x lebih kuat bila dibandingkan dengan asam α-lipoat. (Govind, 2016; Ekpe,2018).

Potensi antioksidan dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu zat/senyawa atau molekul untuk menetralkan radikal bebas. Antioksidan diperlukan tubuh guna melindungi berbagai molekul seperti protein dan lipid, hingga ke tingkat selular dan organ dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Secara umum, mekanisme perlindungan dari antioksidan adalah melalui penstabilan radikal bebas yakni dengan melengkapi kekurangan pasangan elektron pada radikal bebas sehingga mampu menghambat reaksi rantai pembentukan radikal bebas. Keunikan struktur astaxanthin dan potensi antioksidan-nya yang besar memungkinkan astaxanthin mampu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. Selain meningkatkan daya tahan tubuh.

Terkait Covid 19, Astaxanthin dapat memainkan peran utama dalam regulasi respon imun, penurunan regulasi komponen proinflamasi dan mempertahankan stres oksidasi, menghasilkan pengurangan badai sitokin. Astaxanthin juga dapat memberikan dukungan untuk pasien dengan ALI (Acute Lung Injury)/ARDS (Acute respiratory distress syndrome) dan yang terkait komplikasi (Talukdar et al, 2020).

Dari berbagai penelitian in vitro, in vivo dan uji klinis, astaxanthin memiliki efek imunomodulasi, anti-inflamasi, dan antioksidan. Efek imunomodulasi astaxanthin sebagai ajuvan pada Covid-19 dapat melalui modulasi respon imun seperti neutrofil, limfosit, sel T, macrofag dan natural killer sel. Astaxanthin juga berperan dalam memodulasi sitokin inflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, IL-10, IFN-γ, TNF-α. Modulasi terhadap respon imun,sitokin inflamasi dan juga kondisi oksidatif, sangat berperan dalam pengendalian patogensis dari Covid-19 yakni dengan mencegah terjadinya badai sitokin.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved