Dengan tekad untuk mengubah peran bangsa Indonesia di mata dunia, dari negara konsumtif menjadi negara produsen, maka Halal Lifestyle Center akan menyelenggarakan Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (IIHLEC) 2016 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, 6-8 Oktober 2016. Konferensi dan pameran halal bertaraf internasional ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia.

Acara yang berlangsung mulai jam 09.00 – 17.00 WIB itu di antaranya 6-7 Oktober showcase semua produk sepanjang hari, 7-8 Oktober fashion show dan pemutaran film. Sementara Konser Dwiki Darmawan & Orchestra akan diselenggarakan pada 8 Oktober pukul 20.00-22.00 WIB. Acara ini ditargetkan akan dihadiri sampai 9.000 pengunjung dari seluruh dunia.

Dalam IIHLEC 2016 nanti akan ada lima atraksi besar di Ciputra Artpreneur, yaitu showcase makanan, seni, pemutaran film kalam kalam langit, fashion show, biogreen dan pendidikan.

Perhelatan IIHLEC 2016 ini didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Majelis Ulama Indonesia, Masyarakat Ekonomi Syariah, Ciputra Artpreneur. Rencananya acara serupa akan diselenggarakan secara rutin tiap tahun di bulan Oktober.

IIHLEC diselenggarakan sebagai tanggapan atas persaingan global di sektor industri halal. Ajang ini akan membuktikan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim tak sekadar bisa menjadi konsumen industri halal, tapi juga produsen.

“Halal sekarang ini sudah menjadi lifestyle dan branding. Kesempatan ini harus ditangkap sebagai peluang pasar. Jadi, Halal Lifestyle Center mengambil peran dengan menghadirkan Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference 2016 yang pertama kalinya,” ujar Ketua Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar dalam keterangan pers di Jakarta (28/9/2016).

Ya, akhir-akhir konsep halal tidak hanya monopoli kaum muslim. Banyak negara yang berlomba menawarkan pariwisata halal demi menyedot devisa sebanyak-banyaknya. Konsep halal mulai dari makanan, obyek wisata hingga fasilitas ibadah yang memadai.

Sapta menambahkan, beberapa negara di dunia masing-masing telah punya aktivitas terkait dengan industri halal. Merekapun telah diadakan kegiatan itu secara rutin tiap tahun. Bahkan negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim.

“Dengan acara ini, diharapkan kita akan menjadi salah satu negara yang tercatat jadi penyelenggara Halal Expo dan Conference. Tahun 2017 dan 2018 semoga saja kita sudah masuk agenda global untuk bulan Oktober,” kata Sapta berharap. Mulai Juni hingga Desember 2016, beberapa negara telah mendaftarkan acara IIHLEC di Jakarta. Lalu, Juni sudah terdaftar Halal Taiwan Expo dan Moscow Halal Expo, pada Agustus ada Halal Expo Korea, Oktober ada Global Islamic Economy Summit di Dubai (UEA), November giliran Spanyol serta Desember 2016 akan ada Thailand Halal Assembly.

Secara keseluruhan, IIHLEC akan mencakup 10 sektor yang menjadi bagian dari gaya hidup halal. Diantaranya, makanan, pariwisata, fashion, kosmetik, pendidikan, finansial, farmasi, media dan rekreasional, layanan kesehatan dan kebugaran serta seni dan budaya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kementerian Perindustrian RI, berujar, Indonesia memiliki penduduk muslim 80% dan seharusnya memimpin perhelatan konsep halal. Halal bukan saja memenuhi syariat Islam, tapi juga sehat. Sebab, kalau halal pasti sehat.

“Melalui kegiatan IIHLEC 2016 diharapkan semua desainer merasa diperhatikan, dilindungi, di-support bisa memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia fashion, sehingga dapat menjadikan Indoensia sebagai pusat fashion muslim dunia,” ungkap Dian Pelangi, pengusaha dan desainer busana muslimah.

Konferensi ini juga akan mengundang pembicara kehormatan, Winai Dahlan, Pendiri dan Direktur Halal Science Center Chulalongkorn University, Thailand. Winai adalah salah seorang ilmuwan Islam berpengaruh di bidang sains dan teknologi. Dia juga dikenal sebagai cucu tokoh pendiri Muhammadiyah, yaitu KH. Ahmad Dahlan.