Trends

Kementan Perkirakan Produksi Beras Surplus 3,66 Juta Ton hingga Mei

Ilustrasi petani memanen padi (Foto istimewa).
Ilustrasi petani memanen padi (Foto istimewa).

Kementerian Pertanian memperkirakan produksi beras dalam negeri masih surplus sebanyak 3,66 juta ton hingga Mei 2021. Sebab, petani masih dalam masa panen raya padi hingga beberapa waktu mendatang.

“Luas panen bulan Januari hingga Mei 2021 sebesar 5,37 hektare, diprediksi bisa memproduksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 27,73 ton, atau setara beras 15,89 juta ton,” kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Suwandi dalam paparannya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin, 5 April 2021.

Suwandi menambahkan perkiraan konsumsi beras untuk seluruh masyarakat Indonesia pada periode Januari hingga Mei 2021 sebanyak 12,24 juta ton. Dengan begitu, produksi beras berpotensi surplus sebanyak 3,66 juta ton sebelum pertengahan tahun 2021.

Untuk produksi beras di sisa tahun 2021 akan dilakukan target tanam di masa tanam kedua tahun ini yaitu mulai dilakukan pada April hingga September 2021 di total luas lahan 5,16 juta hektare. Penanaman padi di masa tanam kedua ini diprediksi dipanen pada Juli hingga Desember 2021.

Suwandi mengungkapkan produktivitas gabah di Indonesia tahun 2020 sebesar 5,19 ton per hektare.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gabah kering giling (GKG) Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 54,65 juta ton atau setara beras 31,33 juta ton yang dihasilkan dari luas lahan panen 10,66 juta hektare.

Total kebutuhan beras untuk konsumsi masyarakat Indonesia dalam setahun sebanyak 29,37 juta ton, sehingga secara nasional produksi beras surplus sebanyak 1,97 juta ton hingga akhir 2020. Sedangkan total surplus beras secara kumulatif sejak 2018 hingga 2020 sebanyak 8,72 ton.

Menurut Suwandi, produktivitas beras nasional bisa dipertahankan salah satunya atas kontribusi dari pupuk bersubsidi. “Penggunaan pupuk paling dominan komoditasnya padi. Dalam hal ini pupuk bersubsidi memberikan kontribusi terhadap produktivitas,” kata Suwandi.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved