Trends Economic Issues

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kian Moncer

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kian Moncer

Meningkatnya kesadaran masyarakat dan membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia, membawa angin segar bagi industri asuransi, khususnya asuransi jiwa. Berdasarkan data dari asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) total pendapatan industri asuransi jiwa hingga kuartal III tahun ini meningkat 78,1%, dari Rp 89,10 triliun menjadi Rp 158,65 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan industri utamanya terlihat dari pertumbuhan tinggi dari total pendapatan industri asuransi jiwa. Hal sebagai bukti industri asuransi jiwa nasional terus tumbuh dan kokoh bertahan di berbagai kondisi dalam memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat Indonesia.

Menurut Hendrisman Rahim Ketua Umum AAJI pertumbuhan ini ditopang oleh total pendapatan premi yang meningkat dan memberikan kontribusi terbesar 73,2% terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa.

Hingga kuartal ketiga 2016 total pendapatan premi sebesar Rp 116,06 triliun atau meningkat 15,1% jika dibandingkan dengan total pendapatan premi kuartal ketiga 2015 sebesar Rp 100,80 triliun.

Kenaikan tersebut didukung oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran-saluran distribusi, utamanya saluran distribusi bancassurance yang mengalami pertumbuhan sebesar 32,0% serta berkontribusi sebesar 42,0% dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa.

Asuransi Jiwa

Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI (tengah), saat memaparkan kinerja industri asuransi jiwa

Bertambahnya saluran distribusi bancassurance sebagai bukti semakin meningkatnya kerjasama yang dilakukan oleh pihak perbankan dengan sebagian perusahaan asuransi jiwa, serta potensi pertumbuhan yang baik di mana pemasaran asuransi melalui bancassurance relatif lebih mudah dilakukan, karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang telah lebih memahami beragam jenis jasa keuangan.

Begitu juga dari hasil investasi turut mengalami lonjakan peningkatan sebesar 329,1%, dari -Rp 15,91 triliun di kuartal ketiga 2015 menjadi Rp 36,45 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

Kata Hendrisman, pertumbuhan hasil Investasi sangat mempengaruhi total pendapatan industri asuransi jiwa, dan dapat diinterpretasikan bahwa ini disebabkan oleh iklim investasi di Indonesia yang menuju perbaikan.

Dari sisi total klaim dan manfaat industri asuransi jiwa pada kuartal ketiga 2016 sebesar Rp 72,45 triliun, mengalami kenaikan sebesar 17,3% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut Christine Setyabudhi, Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga AAJI pembayaran klaim nilai tebus (surrender) mencapai Rp 39,82 triliun. Klaim nilai tebus (surrender) mengalami peningkatan sebesar 38,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari klaim kesehatan (medical) meningkat 22,3% menjadi Rp 7,34 triliun dari Rp 6,00 triliun yang dibayarkan di Kuartal III-2015. Sedangkan klaim akhir kontrak meningkat 17,8% menjadi Rp 7,06 triliun dari Rp 5,99 triliun. Klaim meninggal dunia meningkat 16,5% menjadi Rp 6,12 triliun dari Rp 5,26 triliun periode yang sama tahun sebe


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved