Management Trends zkumparan

Kini, Boeing 737-800 NG Bisa Mendarat di Silangit

Kini, Boeing 737-800 NG Bisa Mendarat di Silangit
Foto: Angkasa Pura II

Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara, mulai awal pekan ini melayani penerbangan pesawat sekelas Boeing 737-800 Next Generation (NG). Hal ini menjadi kabar baik bagi sektor pariwisata nasional, khususnya kawasan wisata Danau Toba.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan, pariwisata di Danau Toba akan semakin tumbuh seiring dengan meningkatnya kemampuan Bandara Silangit dalam melayani penerbangan.

“Maskapai menyambut baik karena Silangit sekarang bisa didarati pesawat 737-800 NG atau yang sekelas seperti 737-900 ER dan Airbus A320, karena biaya operasional jauh bisa ditekan dan di sisi lain kapasitas kursi (seat capacity) penumpang justru meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dia menambahkan, Sriwijaya Air merupakan maskapai perdana yang mengoperasikan Boeing 737-800 NG di rute Jakarta-Silangit sejak awal pekan ini.

Sebelumnya, Sriwijaya Air menggunakan pesawat Boeing Classic berkapasitas 120 penumpang atau lebih sedikit dibandingkan dengan 737-800 NG yang mampu mengangkut 189 penumpang.

Setelah Sriwijaya Air, Garuda Indonesia rencananya juga akan mengoperasikan 737-800 NG di rute Jakarta-Silangit mulai 18 Februari 2019. Sebelumnya, Garuda menggunakan pesawat jenis Bombardier CRJ-1000 yang berkapasitas di bawah 100 penumpang.

Awaluddin berharap dalam waktu dekat, satu maskapai lagi akan membuka penerbangan langsung di rute Jakarta-Silangit.

“Sebelum ini ada keraguan di pihak maskapai untuk membuka penerbangan di Bandara Silangit karena hanya jenis pesawat tertentu yang bisa mendarat, padahal armada maskapai nasional banyak diperkuat 737-800 NG, 737-900 ER dan Airbus A320. Tapi sekarang, maskapai akan sangat tertarik membuka penerbangan di Bandara Silangit,” jelasnya.

Di samping meningkatkan kapasitas runway, Angkasa Pura II juga akan memperluas terminal penumpang pesawat hingga lima kali lipat dari saat ini 2.500 meter persegi menjadi 10.499 meter persegi.

Perluasan terminal itu membuat Bandara Silangit bisa mengakomodir pergerakan hingga 1 juta penumpang per tahun, dari saat ini hanya sekitar 500.000 penumpang.

Jumlah penumpang pesawat di Silangit pun terus tumbuh signifikan setiap tahun. Pada 2016 pergerakan penumpang tercatat 155.214 orang, lalu naik 82% pada 2017 menjadi 282.586 orang. Kemudian pada 2018 pergerakan penumpang tercatat 425.476 orang atau naik 50,56% dibandingkan dengan 2017.

“Pemerintah memiliki program 10 Bali Baru, di mana dari daftar itu ada 4 prioritas untuk dikembangkan dan salah satunya adalah kawasan Danau Toba. AP II akan mendukung kawasan Danau Toba sebagai prioritas dengan berkomitmen membangun Bandara Silangit,” ujar Awaluddin.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved