Technology Trends

Kolaborasi Kunci Sukses Literasi Keamanan Digital

Kolaborasi Kunci Sukses Literasi Keamanan Digital

Sebagai pelaku di industri fintek, Goto Financial percaya bahwa teknologi dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk pengguna dan mitra UMKM. Untuk itu, perusahaan terus berupaya meningkatan literasi digital guna membentuk masyarakat dan kelompok konsumen yang cerdas dalam memanfaatkan teknologi digital.

Komitmen tersebut dituangkan dalam beragam inisiatif, di antaranya lewat inisiatif Aman Bersama Gopay yang merupakan bagian dari Goto Financial, yakni upaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna ketika menggunakan Gopay. Inisiatif ini berfokus pada pengembangan tiga pilar keamanan digital yaitu edukasi, teknologi, dan proteksi.

Anita Sukarman, Senior VP Public Policy and Government Relations Goto Financial mengatakan, pada dasarnya berbagai program edukasi keamanan digital dititikberatkan pada ‘JAGA’, yaitu panduan untuk menjaga keamanan data pribadi pengguna. Panduan tersebut meliputi Jangan transaksi di luar aplikasi; Amankan data pribadi, seperti kode OTP, kata sandi, atau nama ibu kandung; Gunakan PIN dan biometrik untuk transaksi; serta Adukan hal mencurigakan kepada layanan pelanggan dan pihak berwajib jika menjadi korban penipuan.

Edukasi langkah JAGA ini diberikan kepada mitra usaha di ekosistem Goto Financial agar para pelaku UMKM dapat meningkatkan langkah keamanan digital dalam keseharian mereka mengelola usaha. Salah satunya dengan cara memanfaatkan fitur kelola pegawai bagi mitra GoBiz dan Moka.

Anita menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah untuk mendukung UMKM Indonesia sebagai pengguna layanan fintek yang melek literasi keamanan digital. Kolaborasi tersebut meliputi dukungan terhadap program kampanye prioritas OJK tentang anti pinjaman online ilegal melalui edukasi Finansiap l, serta upaya edukasi hak perlindungan konsumen yang dilakukan Gopay bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional melalui Program Jaminan Saldo Kembali.

“Selain fokus ke pilar keamanan digital dalam bentuk edukasi kepada mitra UMKM lewat komunitas mitra usaha, Goto Financial terus memperkuat pilar teknologi melalui inovasi fitur terkini serta pilar layanan pengaduan terpercaya baik bagi mitra UMKM maupun pelanggan,” lanjut Anita.

Menurutnya, pengetahuan tentang cara menjaga pilar keamanan digital dapat menjadi solusi melawan maraknya tren rekayasa sosial (social engineering), yaitu teknik manipulasi yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan yang memanfaatkan kelalaian pengguna platform digital untuk mendapatkan data pribadi yang berharga.

Plt. Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Teguh Arifiyadi menjelaskan, terdapat tiga metode rekayasa sosial yang paling sering terjadi di 2021, yaitu phishing (membagikan link palsu berbahaya), baiting (memancing korban dengan iming-iming manfaat atau hadiah), dan pre-texting (mengelabui korban untuk mendapatkan data pribadi).

Sementara itu, sejak pandemi kasus penipuan berbasis rekayasa sosial semakin meningkat, menargetkan UMKM sebagai salah satu korbannya. Penipuan jenis ini mendominasi hampir 95% dari total laporan. “Sejak Maret 2020 hingga saat ini, total laporan yang masuk ke kami lebih dari 250 ribu, meningkat drastis dari 8 ribu laporan di 2017,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved