Technology Trends zkumparan

Kominfo dan Mitra Cetuskan Program untuk Lahirkan 100 Solusi IoT Lokal

Kominfo dan Mitra Cetuskan Program untuk Lahirkan 100 Solusi IoT Lokal

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), melihat perkembangan IoT (Internet of Things) yang mulai pesat perkembangannya sejak 2018, harus diimbangi dengan lahirnya para kreator muda inovatif yang dapat mendukung industri lebih besar lagi.

Dirjen Sumber Daya dan Informatika Kominfo menggandeng Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) serta didukung oleh pelaku infustri yaitu PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) menghadirkan program yang menyeluruh guna mencari solusi IoT. Program tersebut dikemas dalam gelaran The 4th IoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders”.

Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan, langkah ini merupakan upaya percepatan pertumbuhan ekosistem IoT di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mempererat kolaborasi berbagai pihak untuk membangun ekosistem IoT asli Indonesia.

Dia berpendapat IoT sifatnya solusi kreatif yang besar potensinya di Indonesia. “Anak muda kita sangat kreatir, mampu mengkombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware, platform dan aplikasi yang bisa menjadi solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat,” tuturnya. Diharapkan program ini akan melahirkan 100 solusi berbasis IoT karya anak negeri.

Teguh Prasetya, Ketua Umum ASIOTI menjelaskan The 4thIoT Creation: “Recover Stronger, Collaboration Beyond Borders” dibagi menjadi tiga rangkaian kegiatan utama, yaitu empowering, smart solution hunt, dan recognition award.

Kegiatan empowering terdiri dari seminar, hands-on workshop, dan kompetisi bagi tim peserta hands-on workshop. “Para peserta akan mendapat pelatihan secara langsung dan mentoring online hingga diberikan challenge pemberianmodul IoT untuk dirakit menjadi sebuah solusi IoT gunadiikutsertakan dalam kompetisi dengan hadiah uang tunai,” ujarnya. Kegiatan ini akan diselenggarakan di lima kota, yaituBandung, Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta pada Mei hingga Juli 2022.

Sementara itu, perusahaan maupun start-up penyedia solusi IoT diharapkan dapat berpartisipasi untuk mengikuti kompetisi smart solution hunt yang berfokus padapengembangan dan pemasaran produk. Pendaftaran kompetisiini dibuka mulai pekan depan hingga 7 Agustus 2022. Sebanyak 10 finalis akan mendapatkan mentoring bisnis, teknis, regulasi, dan pelatihan serta sertifikasi SDM berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) No.300/2020 bidang IoT. “Pemenang akan mendapatkan fasilitas pengujian di lab uji dan sertifikasi perangkat SDPPI sehingga produknya dapatlangsung masuk ke pasar,” tambah Teguh.

Joegianto, General Manager Business Development PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini dengan menyediakan 100 modul Garuda, modul IoT pertama buatan dalam negeri yang telahbersertifikasi perangkat SDPPI.

“Kami mengharapkan modul yang diberikan kepada peserta workshop dapat diselesaikan menjadi solusi yang bermanfaatdi berbagai bidang, seperti solusi IoT untuk pertanian, perkebunan, hingga kota pintar,” ujarnya.

Seminar berlangsung di lima kota, yaitu Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali dengan target 100 peserta per kota. Seminar ini juga akan disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting dan YouTube.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved