Technology Trends zkumparan

Kominfo dan Telkom Siapkan Jaringan Alternatif Dampak Gangguan SKKL

Kominfo dan Telkom Siapkan Jaringan Alternatif Dampak Gangguan SKKL

Kementerian kominfo dan PT Telkom Indonesia menyiapkan jaringan alternatif untuk memitigasi gangguan SKKL Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) milik PT. Telkom Indonesia rute Merauke-Timika. Mitigasi tersebut dilakukan dipicu oleh gangguan jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) rute Jakarta-Surabaya dan Merauke-Timika yang terjadi dalam seminggu terakhir.

“Dalam minggu-minggu terakhir telah terjadi dua kali gangguan SKKL atau jaringan kabel serat optik di Indonesia. Pertama gangguan terhadap SKKL Jakarta-Surabaya. Kedua, jaringan fiber optic Sulawesi, Maluku, Merauke sampai ke Timika,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Lebih jauh dia mengatakan, sampai saat ini, kementrian masih menyelidiki penyebab dari gangguan tersebut.

Sebelumnya, Telkom Indonesia telah melakukan perbaikan jaringan SKKL Jakarta-Surabaya. Perbaikan tersebut telah rampung pada 6 Mei 2022 lalu. Johnny menambahkan, gangguan SKKL akan memengaruhi kualitas layanan telekomunikasi dan berdampak terhadap kualitas layanan akses internet di wilayah Papua.

Menurut Menkominfo, saat terjadi gangguan SKKL Merauke-Timika, kapasitas kebutuhan traffic diperkirakan sebesar 42 GB. “Recovery dilakukan dengan memanfaatkan back up link sebesar 3,25 GB. Dari Palapa Ring sebesar 1,25 GB dan satelit sebesar 2 GB,” ujarnya. Pemulihan jaringan SKKL Merauke-Timika membutuhkan waktu karena berkaitan dengan ketersediaan Kapal DNEX Pacific Link (DPL) yang terbatas.

Saat ini, kata Jhonny, Kapal DPL tengah kembali ke Batam setelah memperbaiki gangguan pada SKKL Jakarta-Surabaya. Selanjutnya setelah melakukan pengisian bahan bakar kembali dan pengecekan ulang, kapal akan memperbaiki jaringan SKKL Merauke-Timika. Perbaikan tersebut ditargetkan akan selesai pada 26 Mei 2022.

Direktur Network dan IT Solution PT Telkom, Herlan Wijanarko menyatakan kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri dalam membangun dan memelihara konektivitas. Saat ini, Indonesia memiliki 178 ribu KM jaringan fiber optic dan jaringan domestk sepanjang 124 ribu km. “Ada banyak potensi gangguan karena kondisi geografis, jalur gunung berapi bawah laut dan ada juga longsor bawah laut serta dan kegiatan nelayan di laut dangkal yang bisa membuat gangguan kabel akibat kapal dan jangkar,” jelasnya.

Mengenai gangguan SKKL Merauke-Timika, Herlan menjelaskan kapal DPL yang akan melakukan perbaikan akan bertolak ke Merauke pada tanggal 11 Mei 2022. “Kira-kira sampai Maluku dan lanjut ke Dobo pada tanggal 23 Mei akan perifer di area Merauke. Dalam tiga hari jika cuaca mendukung, maka perbaikan akan segera diselesaikan,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved